Biden Ungkapkan Keprihatinan terhadap China
BEIJING – Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kemarin mengungkapkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) yang dikeluarkan China menyebabkan “keprihatinan mendalam”. Dia juga meminta agar Beijing mengurangi ketegangan di Asia Pasifik untuk melindungi perdamaian regional dan stabilitas.
Berbicara di depan 60 pengusaha AS di Beijing, Biden mengungkapkan perhatiannya terhadap perkembangan militer China yang semakin mencolok dan permainanna di Laut China Timur. Keprihatinan AS itu oleh Biden diungkapkan semuanya dalam empat jam lebih pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping.
“Saya mengungkapkan langsung posisi tegas kita dan ekspektasi kita saat berbicara dengan Presiden Xi,” kata Biden dikutip AFP. Dia juga meminta China untuk bertanggungjawab secara positif dalam hal perdamaian dan keamanan. “Itu berarti (China) harus mengurangi potensi resiko konflik dan salah perhitungan.”
Pernyataan Biden itu menunjukkan sikap tidak suka AS terhadap kebijakan ADIZ yang merugikan sekutunya, Jepang. ADIZ dianggap sebagai kebijakan yang salah karena dapat memperpanas hubungan antara Beijing dan Tokyo. AS sangat berkepentingan karena kedua negara itu merupakan mitra dagang yang menguntungkan. Namun demikian, AS memang memenuhi janjinya untuk selalu membela Jepang sesuai dengan pakta pertahanan yang disepakati kedua negara.
Apalagi Washington juga memiliki kepentingan yang sangat kuat dengan segala sesuatu yang terjadi di kawasan Asia Timur itu. Sesuai dengan kebijakan Presiden AS Barack Obama yang focus ke Asia Pasifik, intervensi Washington dianggap sangat perlu. “Kita tetap menjadi kekuatan Pasifik, baik diplmatik, ekononomi dan militer,” tegas Biden.
Biden sendiri tidak mengungkapkan ADIZ dalam konferensi pers bersama Presiden Xi pada Rabu (4/12) lalu. Saat itu, mereka berdua hanya mengatakan kedua belah pihak mendapatkan sinyal positif dalam mengelola hubungan kedua negara. Namun Biden justru mengungkapkannya ketika dia berbicara di depan para pengusaha.
Pada bulan lalu, China mendeklarasikan ADIZ yang memasukkan kepulauan Senkaku milik Jepang. Beijing mengancam semua pesawat yang melalui zona tersebut harus melaporkan diri dan menjaga kontak radio. Namun, himbauan itu ditolak maskapai penerbangan Jepang. AS juga pernah mengirimkan dua pesawat pengebom B-52 ke zona sebagai bentuk protes.
Biden mengakui hubungan AS-China memang kompleks karena perbedaan yang ada. “Kompetisi itu pada dasarnya berbeda dengan konflik,” katanya. Untuk itu, dia mengungkapkan perlunya ada aturan kuat agar hubungan kedua negara semakin kuat dan menguntungkan.
Menanggapi pernyataan Biden, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hong Lei, kemarin mengungkapkan langkah China itu sesuai dengan hukum internasional dalam hal ADIZ. “AS seharusnya mengambil sikap yang adil dan obyektif,” kata Hong dikutip Reuters.
Sementara itu, harian berbahasa Inggris China Daily kemarin menungkapkan kalau AS-Chinamenghadapi defisit kepercayaan. “Reaksi AS terhadap ADIZ mengingatkan kita bagaimana sulitnya dua bangsa itu mengatasi kepercayaan,” tulis media itu dalam editorialnya. (andika hendra m)
Komentar