Iran-IAEA Capai Kesepakatan

TEHERAN – Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) kemarin mencapai kesepakatan mengenai peta jalan kerja sama untuk menyelesaikan berbagai isu terkait kebijakan nuklir Teheran. Kerja sama dengan lembaga pemantau nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu sebagai angin segar bagi Iran untuk mulai membuka diri dengan dunia internasional. “Kesepakatan yang ditandatangani hari ini (kemarin) membahas peta jalan untuk kerja sama yang dapat menentukan langkah-langkah saling menguntungkan dalam menyelesaikan berbagai isu,” papar Kepala Nuklir Iran Ali Akbar Salehi, dalam konferensi pers bersama Kepala IAEA Yukiya Amano di Teheran, kemarin. Salehi mengutarakan tentang kesepakatan dengan IAEA termasuk “enam tahap tambahan”. Salah satu kesepakatan itu adalah mengizinkan para pengawas IAEA untuk melakukan penyidikan terhadap beberapa fasilitas nuklir Arak dan tambang uranium di Gachin. Kemudian, IAEA juga bisa menyelidiki penelitian senjata nuklir Iran sejak 2003 dan sesudahnya. Namun, Salehi tidak menyebutkan pangkalan militer Parchin yang diduga sebagai lokasi penelitian senjata nuklir. IAEA memang berkeinginan untuk mengunjungiParchinkarenaada bukti intelijen yang menunjukkan adanya penelitian rahasia di lokasi tersebut. Iran sudah berulang kali menolak klaim intelijen CIA dan Mossad mengenai pengembangan senjata nuklir. Sementara, Amano memuji kesepakatan IAEA dengan Iran itu sebagai langkah penting. “Masih banyak hal yang harus dilakukan,” ujar Amano, dikutip AFP. Dia menambahkan bahwa langkah taktis dan praktis akan diimplementasikan dalam tiga bulan mendatang. Kesepakatan IAEA dan Iran dianggap banyak pihak sebagai kemajuan setelah konferensi antara Iran dan P5+1 (Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia, China dan Jerman) menemui kebuntuan pada Sabtu (9/11) di Jenewa, Swiss. Kegagalan itu disebabkan Prancis menginginkan penghentian operasional fasilitas nuklir Arak dan permintaan itu ditolak Iran. Namun, mereka akan kembali ke meja perundingan lagi pada 20 November mendatang. Dari Abu Dhabi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry kemarin berharap adanya kesepakatan untuk mengakhiri program nuklir Iran akan selesai dalam waktu beberapa bulan mendatang. “Ini bukan perlombaan untuk menyelesaikan kesepakatan. Melalui diplomasi, kita memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan kesepakatan,” tegas Kerry saat berkunjung ke Uni Emirat Arab, dikutip Reuters. Adanya upaya perundingan dengan Iran ternyata membuat posisi AS semakin sulit karena itu ditentang oleh negaranegara Arab dan Israel. andika hendra http://www.koran-sindo.com/node/343794

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford