Hanya Bermodal Rp815,61 M, Bikin Kaget NASA

NEW DELHI – India kemarin sukses meluncurkan Misi Orbit Mars (MOM) ke Planet Merah dengan biaya yang lebih rendah, yakni USD73 juta atau Rp815,61 miliar. India telah membuktikan kepada dunia mampu meluncurkan misi ke Mars tanpa biaya mahal. India ingin membuktikan sebagai satu-satunya negara di Asia yang mampu mencapai Planet Merah. Roket yang membawa satelit dengan berat 1,35 ton itu meluncur pada 02.38 siang kemarin dari stasiun antariksa Sriharikota. “Semua proses peluncuran berlangsung lancar,” kata Deviprasad Karnik, juru bicara Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO), seperti dikutip AFP. Dalam bahasa India, MOM juga dikenal dengan istilah Mangalyaan. Program itu diumumkan sejak 15 bulan lalu oleh Perdana Menteri (PM) Manmohan Singh. MOM dijadwalkan akan mengorbit di Mars untuk mencari tanda-tanda sumber mineral. Jika berjalan lancar, pesawat ruang angkasa yang diatur untuk menempuh perjalanan selama 300 hari ini akan mencapai orbit Mars pada September 2014. “Ini merupakan awal dari misi penjelajahan antarplanet,” kata Karnik. Dengan kesuksesan itu, India bertekad untuk bersinar dalam pelombaan antariksa global. India bergabung dengan Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Rusia yang telah mengorbit dan mendarat di Mars. Padahal, misi ke Mars memiliki tingkat risiko yang sangat tinggi. China misalnya gagal melaksanakan misi ke Mars saat pesawat mereka gagal meninggalkan orbit Bumi pada 2011. Jepang pun pernah mengalami kegagalan untuk mencapai Mars pada 2003. India memang sepertinya tidak ingin kalah dengan China. Bukan bekerja sama dalam misi antariksa, kedua negara malah berkompetisi satu sama lain. Meskipun para ilmuwan pemerintah membantah adanya perlombaan tersebut, kebanyakan analis menyebutkan India memang fokus dalam misi Mars karena perkembangan teknologi antariksa dan militer China yang semakin berkembang. “Kita berkompetisi dengan kita sendiri di wilayah ini. Kita juga telah mencatatkan prestasi kita,” kata Ketua ISRO, K Radhakrishnan. Apalagi India hanya menggelontorkan dana 4,5 miliar rupee atau USD73 juta untuk membiayai misi ke Mars. Biaya itu sangat jauh dibandingkan dengan misi MAVEN milik Badan Antariksa AS (NASA) yang akan diluncurkan pada November mendatang. Misi ke Mars itu dianggap lebih murah dibandingkan skema pembangunan patung terbesar di dunia di Gujarat dan pembangunan kawasan yang menghabiskan USD340 juta. NASA pun masih tak percaya dengan anggaran yang rendah tersebut. “Kita tidak percaya mereka mampu meluncurkan lebih awal,” kata Joe Grebowsky, ilmuwan NASA yang mengembangkan misi Mars. Dia mengungkapkan bahwa jika misi India tersebut sukses, itu sungguh fantastis. Menurut Grebowsky, pengorbitan satelit di Mars merupakan suatu hal yang sangat kompleks. Orbit Mars berjarak 50 juta–400 juta kilometer dari Bumi. Misi ke Mars jauh lebih sulit dibandingkan ke Bulan. “Jika meluncurkan roket ke Mars, Anda harus menghitung detail sehingga Mars tepat dijangkau ketika Anda berada di sana,” ujarnya. Dalam pandangan Profesor Andrew Coates dari Mullard Space Science Laboratory di Inggris, misi ini benar-benar membawa India ke meja eksplorasi ruang angkasa internasional. “Eksplorasi antarplanet tentu tidak sepele untuk dilakukan dan (India) telah menemukan beberapa yang menarik secara ilmiah,” puji Coates seperti dikutip BBC. Sebenarnya, pro-kontra program Mars itu tetap mencuat di publik India. Pasalnya, India kini tengah dihadapkan pada tingkat kemiskinan yang semakin tinggi, kurangnya pasokan listrik, banyaknya kasus kekurangan gizi, dan melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir. Namun Pemerintah India mengklaim bahwa teknologi antariksa dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. “Bagi negara seperti India, itu bukan sebagai kemewahan. Tapi itu adalah kebutuhan,” kata Susmita Mohanty, pendiri CEO Earth2Orbi, perusahaan swasta yang bergerak di bidang antariksa, seperti dikutip Reuters. Dia mengungkapkan, satelit yang dikirim ke antariksa dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari televisi hingga manajemen bencana. Sebenarnya India telah mengembangkan program antariksa sejak 50 tahun lalu. Mereka mulai intensif mengembangkan itu setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi keras terhadap uji coba senjata nuklir pada 1974. Lima tahun lalu, misi antariksa Chandrayaan mendarat di Bulan dan menemukan bukti adanya air di Bulan. andika hendra m http://koran-sindo.com/node/342473

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford