Gempa Guncang Filipina, 93 Tewas

CEBU– Sedikitnya 93 orang tewas saat gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR) mengguncang beberapa pulau di Filipina kemarin. Gempa itu menghancurkan ratusan gedung dan bangunan sehingga dikhawatirkan jumlah korban akan terus bertambah. Beberapa pulau yang menjadi titik bencana gempa bumi itu merupakan objek wisata yang dibanjiri para turis untuk berlibur. Meski demikian, belum ada informasi mengenai wisatawan yang meninggal dunia akibat gempa. Gempa itu menewaskan sedikitnya 77 orang di Pulau Bohol dan 15 orang yang dikonfirmasi meninggal dunia berasal dari Pulau Cebu, salah satu pulau yang menjadi kota penting dan dikenal karena keindahan pantainya. Adapun satu orang tewas di dekat Siquijor yang dikenal dengan pasir putihnya. Selebihnya, sekitar 170 orang terluka di Pulau Cebu dan Bohol. Menurut Kepala Polisi Bohol, Dennis Agustin, salah satu wilayah yang paling parah akibat gempa adalah Loon. “Di Kota Loon sebanyak 18 orang tewas akibat tanah longsor,” ujarnya. Selain karena terkena reruntuhan bangunan, korban tewas juga disebabkan mereka terinjak- injak dan berdesak-desakan saat hendak menyelamatkan diri. “Sedikitnya lima orang tewas akibat terinjak-injak di sebuah pusat olahraga,” kata Neil Sanchez, Kepala Dewan Bencana Provinsi Cebu, seperti dikutip AFP. Dia mengatakan gempa menyebabkan kepanikan sehingga ada keributan di pintu keluar gedung. Otoritas lokal menegaskan bahwa jumlah korban dapat terus bertambah. Mereka juga belum menjangkau wilayah terpencil dan daerah yang menderita kerusakan paling parah di pulau-pulau yang dilanda bencana. Akses jalan yang tertutup karena rusaknya jembatan dan putusnya aliran listrik menyebabkan kesulitan menjangkau wilayah bencana. Para petugas penyelamat masih berusaha untuk mencari korban selamat dan tewas di bawah reruntuhan gedung dan rumah. Rumah sakit di Kota Cebu pun langsung mengevakuasi para pasiennya ke jalanan, lapangan basket, dan tempat parkir. Banyak gereja bersejarah di kota tersebut pun mengalami kerusakan parah akibat gempa. Salah satunya adalah gereja tertua di Filipina, Basilica Minore del Santo Nino di Cebu, yang mengalami kerusakan sangat parah. Gereja itu dibangun pada masa penjajahan Spanyol 1500- an. Kemudian, sebuah gereja di Boholyangdibangunpada 1600- an juga hancur. “Bagian depan gereja itu roboh ke jalanan,” kata Michael Poole, turis asal Inggris yang berada di Bohol. Sementara itu, untuk mengawasi penanganan bencana, Presiden Benigno Aquino III dikabarkan akan mengunjungi Bohol dan Cebu pada hari ini. Menurut Renato Solidum, Kepala Badan Seismologi Filipina, gempaberkekuatan7,2SRitu mengguncang Kota Carmen di Boholpada pukul08.12waktusetempat. “Gempa itu memiliki energi 32 kali bom atom yang dijatuhkandiHiroshima,” katanya. Adapun menurut Pusat Geologi Amerika Serikat (USGS), kedalaman gempa itu hanya 20 km. Kekuatan gempa kemarin itu memang tergolong dahsyat. “Saya sampai terlempar dan jatuh karena kuatnya gempa. Pecahan kaca juga mengenai saya,” ujar Elmo Alinsunorin, seorang petugas keamanan di kantor pajak pemerintah di Cebu. Hal senada diungkapkan Uskup Leonardo Medroso dari KotaTagbilarandiBohol. Diamengatakan dua orang tewas akibat reruntuhan gereja saat mereka sedang berdoa. “Gempanya sangat kuat. Saya kira gempa kali ini yang paling keras,” tuturnya. Sebelumnya pada Februari lalu, lebih dari 100 orang tewas akibat gempa yang mengguncang Kepulauan Negros. Gempa paling mematikan terjadi pada 1976. Ketika itu gempa berkekuatan 7,9 SR menghantam Teluk Moro di Kepulauan Mindanao dan menewaskan 8.000 orang. andika hendra m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford