Gempa Guncang Pakistan, Pulau Baru Terbentuk
QUETTA – Jumlah korban tewas gempa bumi di Pakistan diperkirakan akan terus bertambah hingga 238 orang. Gempa itu juga memunculkan pulau baru setinggi 20 meter di perairan Gwadar, Pakistan.
Gempa berkekuatan 7,7 Skala Richter itu menggoyang distrik Awaran, Provinsi Baluchistan, pada Selasa sore (24/9) waktu setempat. Badan Geologi AS menyebut pusat gempa terletak di 66km timur laut Awaran di provinsi Balochistan, dengan kedalaman 20 kilometer. Gempa itu terjadi di wilayah yang dikenal miskin dan terpencil. Ribuan rumah lumpur juga hancur akibat gempa tersebut.
Pemerintah Pakistan secara resmi mengungkapkan jumlah korban tewas mencapai 238 orang. 208 orang tewas berada di distrik Awaran. Jumlah korban tewas dipastikan akan meningkat setelah tim penyelamat dapat menjangkau desa-desa terpencil. “Terdapat enam distrik - Awaran, Kech, Gwadar, Panjgur, Chaghi dan Khuzdar – dengan populasi lebih dari 300.000 orang yang terguncang akibat gempa,” kata Jan Muhammad Buledi, juru bicara Pemerintah Provinsi Baluchistan kepada AFP.
Buledi mengungkapkan timnya sedang bekerja untuk mencari jenazah. Namun, prioritas utama yang dilakukannya adalah menyelamatkan korban luka dan membawa ke rumah sakit. Banyak kesulitan yang dihadapi para petugas karena minimnya infrastruktur dan sedikitnya fasilitas kesehatan di lokasi.
“Kita sangat kekurangan fasilitas medis. Tidak ada tempat untuk merawat warga yang terluka di rumah sakit,” kata Buledi. Dia juga mencoba untuk memindahkan para korban luka serius menggunakan helikopter ke Karachi.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Pakistan, Mohammad Riaz, mengatakan gempa kuat ini bisa menimbulkan kerusakan yang meluas. “Tetapi itu tergantung dengan seberapa padat populasi di kawasan sekitar pusat gempa,” katanya dikutip BBC.
Militer telah mengirimkan 100 petugas medis dan 1.000 tentara ke wilayah yang dilanda bencana. Mereka membangun rumah sakit lapangan di wilayah yang paling parah dilanda bencana, Tarteej. Angkatan Laut Pakistan juga mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Pelabuhan Gwadar, yang berbatasan dengan Iran.
Sebenarnya Baluchistan merupakan 45 persen dari total keseluruhan wilayah Pakistan. Namun, provinsi tersebut tidak terlalu padat dan tidak terlalu berkembang. Provinsi itu kerap dianggap sebagai wilayah para gerilyawan. Parahnya lagi, sebagian besar rumah yang dibangun di wilayah itu terbuat dari lumpur yang mudah roboh ketika digoyang gempa.
Menurut Abdul Rasheed Baluch, pejabat senior di Awaran, mengungkapkan timnya telah bekerja sepanjang hari dan malam untuk mencari korban selamat di bawah reruntuhan. “90% rumah di distrik Awaran hancur. Semua rumah lumpur juga hancur,” katanaya.
Getaran gempa itu dirasakan hingga New Delhi dan Dubai di Teluk. Di Ahmedabad, India, yang berbatasan dengan Pakistan, para warga harus berlarian ke jalanan karena panik. Para pekerja di kota Karachi juga berlarian meninggalkan rumah dan gedung.
Menariknya, akibat gempa di Baluchistan itu memunculkan sebuah pulau yang berdekatan dengan garis pantai di Gwadar. Banyak penduduk lokal yang berusaha melihat langsung kemunculan pulau tersebut. “Sungguh aneh bagiku dan melihat suatu hal yang besar muncul dari perairan,” kata penduduk Gwadar, Muhammad Rustam.
Institut Nasional Oseanografi telah mengirimkan sebuah tim untuk mensurvei pulau baru dengan ketinggian 20 meter. Pulau itu berjarak 200 meter dari garis pantai. Para pakar mengungkapkan pulau kecil itu pernah muncul di tempat yang sama ketika gempa dahsyat terjadi pada 1945, namun akhirnya menghilang lagi.
Pakistan merupakan negara yang memang sering dilanda gempa. Pada April lalu, gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter menguncang wilayah perbatasan di Baluchistan yang menewaskan 41 orang dan berdampak serius bagi 12.000 warga di sepanjang perbatasan. Pada 2005 lalu, gempa dengan kekuatan 7,6 Skala Richter berpusat di Kashmir menewaskan 73.000 orang dan mengakibatkan jutaan orang kehilangan rumah. (andika hendra m)
Komentar