Antisipasi Badai, 5.000 Warga Dievakuasi
NEW MEXICO – Lebih dari 5.000 warga telah dievakuasi dari pesisir pantai Teluk Meksiko kemarin setelah adanya ancaman dua badai besar yang menerjang wilayah pantai timur dan barat Meksiko. Topan Ingrid yang memiliki kecepatan 120 kilometer per jam itu akan menghantam Meksiko yang menyebabkan sungai meluap dan membuat banjir bandang dan tanah longsor pada Senin (hari ini).
Topan Ingrid juga dapat menyebabkan gelombang badai yang akan menaikkan ketinggian air dari 0,6 meter sampai 1,2 meter di atas normal. “Topan Ingrid akan menghantam pesisir pada Senin (hari ini),” demikian keterangan Pusat Badai Nasional (NHC) yang berbasis di Miami, Amerika Serikat (AS), dikutip AFP. Topan Ingrid merupakan badai besar kedua yang tengah mengumpulkan kekuatannya di Teluk Meksiko, dan dianggap dapat memberikan dampak serius terhadap di beberapa wilayah.
Kebanyakan warga yang dievakuasi tinggal di tempat penampungan resmi, sementara yang lainnya mengungsi di rumah teman dan kerabat. Pemerintah mengatakan dua dari tiga pelabuhan ekspor minyak utama telah ditutup, meskipun pelabuhan minyak di dekat teluk seperti Veracruz tetap dibuka pada Sabtu (14/09) ketika badai mendekat.
Sementara itu, di pesisir barat Laut Pasifik, badai tropis Manuel telah menerjang dan membawa hujan dua kali lebih lebat dalam tiga hari. Negara bagian Oaxaca, Guerrero, dan Chihuahua menjadi daerah yang paling parah terkena dampaknya dengan akses jalan dan telekomunikasi yang lumpuh. Pada awal pekan ini, 13 orang tewas di Veracruz ketika rumah mereka terkubur akibat longsor yang disebabkan hujan deras.
Topan telah menerjang Meksiko beberapa kali. Pada tahun 2007, topan Dean menyapu daerah dataran rendah dan reruntuhan kebudayaan Maya kuno. Sementara pada 2005 Klik badai Wilma menerjang kawasan wisata Cancun. Keakraban warga Meksiko dengan badai menyebabkan mereka sudah sangat sadar mengenai upaya preventif. Pemerintah juga bergerak cepat untuk meminimalkan jumlah korban tewas.
Sementara itu dari Coloroda, AS, para petugas darurat kemarin masih melakukan upaya pencarian korban banjir di mana lebih dari 500 orang dilaporkan hilang. Di kota Boulder, sedikitnya empat orang tewas, termasuk perempuan berusia 60 tahun yang terseret banjir bandang.
Menurut petugas keamanan di Boulder, Joe Pelle, jumlah korban tewas dipastikan akan terus bertambah. “Ketika air semakin surut, diharapkan kita dapat menemukan korban yang hilang,” kata Pelle. Di wilayah Boulder saja sebanyak 231 orang hilang.
Presiden AS Barack Obama telah mendeklarasikan darurat bencana di Colorado dan memerintahkan agen federal untuk membantu negara bagian. “Bantuan untuk pemukiman sementara dan perbaikan rumah akan segera dilakukan. Kredit lunak juga akan diberikan untuk membangun rumah baru yang rusak,” demikian keterangan Gedung Putih.
Pasukan Garda Nasional AS telah mengirimkan tujuh helikopter untuk mengevakuasi para warga. Sebanyak 1.200 orang telah diangkut dengan helikopter dari wilayah mata air Pinewood menuju lokasi yang aman. Namun, masih banyak warga yang harus menunggu evakuasi. (andika hendra m)
Komentar