Topan Utor Terjang Filipina, 2 Tewas
MANILA – Topan Utor kemarin menerjang wilayah utara Filipina dan menewaskan dua orang serta mengakibatkan 11 warga lainnya hilang. Badai dengan kekuatan 200 kilometer per jam itu menyebabkan puluhan ribu rumah hancur dan banyak kota serta desa yang porak-poranda.
Pemerintah Filipina mengungkapkan badai Utor itu sebagai topan terkuat pada tahun ini yang menyapu sejak Senin (12/8) lalu. “Pohon bertumbangan. Atap rumah hancur. Tiang listri roboh,” kata Juru Bicara Dewan Manajemen dan Penanganan Resiko Bencana Nasional, Reynaldo Balido, dikutip AFP. Balido juga menjelaskan kekacauan akibat topan itu terjadi dari kota di pesisir hingga desa-desa di pegunungan.
Dua orang yang dipastikan tewas adalah seorang pria yang tenggelam dan seorang lainnya terkubur karena tanah longsor. 11 warga yang hilang kemungkinan disapu banjir sehingga belum diketahui apakah mereka selamat atau tidak.
Pemerintah Filipina berusaha melalukan upaya preventif untuk meminimalisir korban tewas akibat badai Utor. Tentara dan para petugas penyelamat diterjunkan ke kota-kota yang telah diprediksi akan dilalui badai. Salah satu konsentrasi penempatan aparat penyelamat adalah tiga kota di Provinsi Aurora di Pulau Luzon.
Untuk mencapai daerah yang terisolasi akibat badai, tentara Filipina harus berjalan kaki. Menurut Juru Bicara Militer Filipina, Mayor Ernesto Garcia, militer berusaha membersihkan jalanan dan mendistribusikan bahan bantuan. “Korban jiwa tidak terlalu banyak,” kata Garcia.
Sekjend Palang Merah Filipina, Gwendolyn Pang, mengungkapkan orang yang menjadi korban topan merupakan mereka yang telah berpengalaman menghadapi bencana itu. “Mereka mengetahui bagaimana menghadapi topan, mereka juga mengetahui bagaimana mengetahui sinyal peringatan seperti tingkat banjir,” kata Pang.
Lebih dari 30.000 orang masih tinggal di kamp pengungsi kemarin. Mereka terpaksa mengungsi karena rumah mereka sudah hancur. Sayangnya, tak semua masyarakat mau mengungsi. “Banyak komunitas yang menolak dievakuasi sebelum topan menerjang wilayah mereka,” kata Norma Talosif, salah satu kepala pertahanan sipil di Provinsi Aurora..
Sementara itu, topan Utor kemarin malam berada di Laut China Selatan dan bergerak menuju China selatan. Kecepatan Utor saat ini telah melemah menjadi 175 kilometer per jam.
Filipina merupakan salah satu negara yang paling rawan didera topan. Itu disebabkan karena wilayah mereka yang berdekatan langsung dengan Samudra Pasifik. Setiap tahun, ratusan orang meninggal akibat 20 jenis topan yang melalui negara tersebut. Pada 2011, Filipina dihantam topan Washi yang menewaskan 1.300 orang saat menghantam wilayah Mindanao. Pada 2012 lalu, topan Bopha mengakibatkan lebih dari 1.000 orang tewas. (andika hendra m)
Komentar