Selamatkan Diplomat Bolivia - Menlu Brasil Akhirnya Mundur
BRASILIA – Menteri Luar Negeri Brasil, Antonio Patriota, mengundurkan diri pada Senin (26/8) waktu setempat, setelah bersitegang dengan Pemerintah Bolivia. Patriota menggunakan kewenangannya untuk membantu tokoh oposisi Bolivia melarikan diri ke Brasil.
”Presiden Brasil Dilma Rousseff telah menerima pengunduran diri Patriota,” kata seorang juru bicara pemerintah, dikutip AFP. Posisi baru menteri luar negeri akan diisi Luis Alberto Figueiredo, duta besar Brasil untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Keputusan itu setelah pertemuan antara Rousseff dengan Patriota. Rousseff juga mengucapkan terima kasih kepada Patriota dalam kesuksesannya dalam memimpin para diplomat Brasil.
Patriota memicu konflik antara Brasil dan Bolivia karena membantu senator oposisi Bolivia, RogerPinto, melarikandirike Brasil. Padahal, Pinto telah bersembunyi selama 15 bulan di KedutaanBesarBrasildiLa Paz, meskipun memiliki jaminan suaka. Pinto yang menjadi musuh utama PresidenBolivia, EvoMorales, melarikan diri pada Jumat (23/8) lalu dengan pengawalan ketat Marinir Brasil. Selama 22 jam perjalanan dari Bolivia menuju Brasil, Pinto memanfaatkan mobil Kedutaan Brasil.
”Saya memilih untuk melindunginya seseorang, politisi yang disiksa, seperti Presiden Dilma,” ujar Eduardo Saboia, kuasa usaha Kedubes Brasil di La Paz. Saboia juga mengungkapkan upaya penyelamatan Pinto itu dilakukan karena hidupnya terancam. Dia juga menjelaskan bahwa Pinto mengalami depresi dan berniat untuk bunuh diri. Namun, Pemerintah Bolivia memandang Pinto sebagai terdakwa yang telah divonis satu tahun penjara karena terlibat kasus korupsi.
Pinto pun mengajukan suaka ke Kedubes Brasil dan mengklaim sebagai korban politik. Kasus itu memperkeruh hubungan antara La Paz dan Brasilia. Pada tahun lalu keputusan Brasil untuk memberikan suaka bagi Pinto sebagai ”sebuah kesalahan”. Di La Paz Menteri Luar Negeri Bolivia David Choquehuanca, mengungkapkan pelanggaran kesepakatan internasional dan prinsip ekstradisi.
”Tidak ada kondisi apa pun yang menjadikan Senator Pinto meninggalkan negara,” ujar Choquehuanca. Pinto terbang dari Corumba ke Brasilia pada Minggu (25/8) lalu. Dia tidak mendapatkan izin untuk meninggalkan Bolivia. Sementara, Pinto mengungkapkan bahwa otoritas Brasil membuat keputusan kemanusiaan untuk membantunya mencapai kebebasan.
”Saya akan terus melanjutkan perlawanan terhadap perdagangan narkotika, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan di Bolivia,” papar Pinto. Dalam surat yang dirilis Partai Persatuan Nasional (NC)— pendukung Pinto—diungkapkan bahwa Pinto mengucapkan terima kasih pada semua pihak atas keberhasilannya melarikan diri dari Bolivia. Pinto juga mengucapkan terima kasih kepada Rousseff karena memberinya suaka pada Mei 2012. andika hendra m
http://www.koran-sindo.com/node/325599
Komentar