Selalu Tanyakan Kapan Fajar Akan Datang
Guo, 6, yang bola matanya dicongkel, terbaring di sebuah ranjang rumah sakit di Taiyuan, Provinsi Shanxi, China, Selasa (27/8) lalu. Polisi masih memburu wanita yang diduga mencongkel dua bola mata bocah malang itu.
“Ibu, kenapa langit selalu gelap?” tanya bocah bernama Guo itu kepada ibunya. Matanya masih tertutup perban dan tubuhnya hanya bisa tergolek lemah. Tak hanya kepada ibunya, dia juga selalu menanyakan hal yang sama kepada keluarganya setiap hari. “Kenapa fajar tak pernah muncul?” tanyanya.
Guo tidak tahu kalau dia tidak akan bisa melihat lagi seumur hidupnya. Bola matanya dicongkel orang tak dikenal ketika dia diculik saat asyik bermain- main di luar rumahnya. Saat ini dia masih dirawat di rumah sakit setelah ditemukan tergeletak dipenuhi darah di dua matanya di Provinsi Shanxi, China.
“Dia (Guo) selalu menanyakan kenapa langit selalu gelap dan fajar belum terlihat,” ujar paman Guo yang dikutip AFP, “kami hanya bilang kepadanya kalau matanya terluka dan masih dibalut. Kami bilang semua baik-baik saja setelah perbannya dilepas.”
Paman Guo menjelaskan, keluarganya masih kesulitan untuk menjelaskan kejadian sebenarnya kepadanya. Menurut sang paman, dokter kini berencana memasang bola mata buatan setelah peradangan di rongga mata bocah itu mereda sehingga orang tidak akan ketakutan terhadap penampilannya nanti. Hingga kini si penyerang itu belum ditangkap polisi.
Banyak pihak yang menyebutkan pencongkelan kornea Guo itu terkait perdagangan organ manusia. Polisi menegaskan, kornea masih menempel pada dua bola mata Guo yang dicongkel itu sehingga mereka juga membantah penjualan organ sebagai motif kejahatan tersebut. Namun, polisi tak mampu menjelaskan motif lain atas kejahatan tersebut. “Kami masih bekerja sehingga kita tidak dapat berkomentar atau membuat asumsi mengenai motif itu,” ujar polisi di Fenxi, dikutip AFP.
Polisi menawarkan 100.000 yuan (Rp178 juta) bagi siapa saja yang mampu memberikan informasi mengenai pelaku penyerangan terhadap Guo. Apalagi, banyak laporan yang menyebutkan bahwa pelakunya seorang perempuan. Orang tua Guo dikenal sebagai petani. Ibunya menceritakan, putranya sedang berjalan keluar ketika seorang perempuan menyerangnya. “Wajah anak saya dipenuhi darah. Bola matanya hilang,” kata ayah Guo kepada stasiun televisi Shanxi.
Tragedi yang berlangsung pada Senin (26/8) itu mendapatkan respons yang sangat luas di China. Pengguna internet pun mengecam tindakan penyerang yang tegas mencongkel mata anak kecil. “Ini kejahatan luar biasa,” ujar salah satu pengguna Sina Weibo, semacam jejaring sosial di China. “Bagaimana dan kenapa seseorang bisa sejahat seperti itu?” kritik lainnya.
Perdagangan organ memang hal yang biasa di China. Sebanyak 300.000 pasien di China melakukan operasi transplantasi organ setiap tahun. Namun, 10.000 pasien yang hanya mendapatkan donor organ sebab warga China yang mau menyumbangkan organnya kepada pasien jarang.
Sebelumnya tujuh orang dipenjara pada tahun lalu ketika seorang remaja menjual ginjalnya dengan imbalan iPhone dan iPad. Organ bayi umumnya dijual lebih mahal di pasar gelap. ANDIKA HENDRA M
http://www.koran-sindo.com/node/326069
Komentar