Rusia Kirim Kapal Perang - Obama Masih Pikir-Pikir terkait Serangan ke Suriah

MOSKOW – Rusia siap mendukung Suriah dengan mengirimkan kapal perangnya ke kawasan Mediterania, di mana posisi Amerika Serikat (AS) masih bimbang dalam memutuskan serangan. Rusia akan mengirimkan dua kapal perang ke Laut Mediterania timur untuk memperkuat kehadiran Angkatan Laut mereka karena krisis Suriah yang kian memanas. “Kapal selam dan kapal perang akan dikirim dalam beberapa hari mendatang karena situasi membutuhkan beberapa penilaian,” ujar pejabat di kantor kepala staf militer Rusia, dikutip Interfax. Kapal selam itu berasal dari Armada Utara dan kapal perang Moskva dari Armada Laut Hitam. Sumber yang tidak mengungkapkan identitas itu menyebutkan, dua armada itu akan memperkuat keberadaan kapal perang dan kapal selam Rusia yang sudah berada di dekat Suriah. Namun, Angkatan Laut Rusia membantah penempatan itu terkait memanasnya situasi di Suriah. Mereka tidak menyebutkan jenis kapal dan berapa banyak yang dikirim ke Timur Tengah. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rohani telah sepakat menentang intervensi militer ke Suriah. Kepastian itu diungkapkan keduapendukungutamaSuriahitu saat koordinasi melalui telepon. “Merekayangmenyerukanintervensi militer, mereka seharusnya mencari solusi konflik melalui jalur diplomatik-politik,” demikian keterangan Kremlin. Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad mulai mempersolid kekuatan di dalam negaranya. Dia mengungkapkan negaranya akan mendapatkan “kemenangan” dalam konfrontasi dengan AS dan sekutunya. “Sejak krisis ini dimulai, kalian tahu, kami menunggu hingga musuh sejati kami membuka diri,” ujar Assad seperti dilaporkan harian Al-Akhbar dari Lebanon. Assad juga menegaskan bahwa moral para pejabat dan militer dalam kondisi baik serta siap menghadapi serangan untuk mempertahankan negara. Meskipun para pendukung Suriah sudah merapatkan barisan, Presiden Obama masih pikir-pikir mengenai sikapnya untuk menyerang Damaskus. “Saya belum membuat keputusan,” kata Obama kepada PBS NewsHour ketika ditanya apakah akan memerintahkan serangan ke Suriah. Obama telah menyimpulkan bahwa Presiden Assad bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia. Peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu menuturkan, tindakan AS didesain untuk menyerang Suriah sehingga mereka tidak melakukan serangan senjata kimia lagi. “Kita juga harus menjamin ketika ada negara melanggar norma internasional dalam persenjataan, mereka harus bertanggung jawab,” papar Obama. Gedung Putih mengungkapkan, Obama akan berkonsultasi dengan anggota Kongres pada Kamis lalu mengenai laporan intelijen yang mengungkap penggunaan senjata kimia. Dalam perkembangan terbaru, Inggris mengirimkan enam pesawat RAF Typhoon ke pangkalan militer Akrotiri di Siprus. Kementerian Pertahanan Inggris menyebutkan, upaya itu melindungi kepentingan Inggrisseiringdenganmemanaskan situasi di Suriah. Mereka memastikan penempatan enam pesawat itu tidak akan diikutkan dalam serangan militer ke Suriah. Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengungkapkan, para penyidik yang memeriksa senjata kimia akan melanjutkan penyidikan hingga Jumat (hari ini). “Mereka akan meninggalkan Suriah pada Sabtu pagi (hari ini),” ujar Ban, dikutip AFP. ● andika hendra m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford