Penumpang Taksi PM Norwegia Bayaran

OSLO – Ternyata aksi penyamaran sebagai supir taksi yang dilakukan Perdana Menteri (PM) Norwegia Jens Stoltenberg hanya sebuah skenario dan permainan semata. Beberapa penumpang taksi yang dikemudikan oleh Stoltenberg ternyata mendapat bayaran. Ternyata aksi penyamaran Stoltenberg hanya sebagai sandiwara belaka untuk menarik simpati publik menjelang pemilu parlemen pada awal September mendatang. Sandiwara supir taksi itu dianggap sebagai pencitraans aja dan bukan sebagai upaya PM Norwegia itu menyerap aspirasi rakyatnya. Seperi yang dilaporkan tabloid Verdens Gang (VG) yang melaporkan lima dari 14 penumpang yang direkam dalam kamera tersembunyi di taksi itu ternyata dipilih dalam sebuah casting. “Mereka adalah lima orang biasa yang diminta untuk ambil bagian dalam video untuk Partai Buruh. Tapi mereka tidak mengetahui kalau mereka akan naik taksi (bersama PM Norwegia),” kata Juru Bicara Partai Buruh, Pia Gulbrandsen. Gulbrandsen membela diri dengan menyebutkan lima penumpang bayaran itu memang bertingkah spontan dan obrolannya sangat rileks. “Spontanitas mereka itu sungguh nyata ketika mereka mengetahui kalau supir taksinya adalah PM Norwegia,” katanya. Sementara itu, menurut pemilk perusahaan pencitraan politik yang membuat video PM Norwegia sebagai supir taksi itu, Kjetil Try, membela diri casting itu diperlukan untuk menjamin kalau penumpang itu memang memiliki waktu luang. “Mereka (yang dibayar) juga mewakili keterwakilan publik yang sangat beragam,” kata Try. Berapa para penumpang bayaran itu mendapatkan honor? Partai Buruh menyebutkan kelima penumpang itu mendapatkan 500 koner atau USD85 atau senilai Rp875 ribu . Partai Buruh menganggap uang itu sebagai “ucapan terima kasih.” Anehnya lagi, semua penumpang taksi PM Norwegia itu juga tidak membayar biaya sesuai dengan argo. Video supir taksi ala PM Norwegia yang dirilis pada Minggu (10/8) lalu dianggap para pengamat politik justru hanya menjadi ajang humor saja. Kampanye itu dianggap sangat jauh dari esensi yang ingin digali oleh Partai Buruh yang mengusung Stoltenberg sebagai kandidat pemimpin pada pemilu parlemen mendatang. Isu mengenai apa yang harus dilakukan Stoltenberg dalam pemerintahan mendatang terkesan seperti tidak muncul dalam video tersebut. Aksi penyamaran PM Norwegia itu diprediksi untuk mendongkrak popularitasnya menjelang pemilu 9 September mendatang. Berdasarkan jajak pendapat sementara menunjukkan posisi Stoltenberg masih jauh dibandingkan kubu sayap kanan. Tapi, dengan terbongkarnya skandal penumpang taksi bayaran diprediksi posisi Stoltenberg semakin sulit. Sebelumnya, ketika ditanya apakah akan menjadi supir taksi penuh jika kalah pemilihan umum, Stoltenberg mengaku lebih berguna sebagai PM. “Saya kira negara dan penumpang taksi di Norwegia akan mendapat pelayanan terbaik jika saya menjadi perdana menteri dan bukan supir taksi,” katanya. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford