Ramadan di Arab Saudi Berbuka Tak Lengkap Tanpa Sobyah
Ramadan di Arab Saudi Berbuka Tak Lengkap Tanpa Sobyah
Jika kebanyakan masyarakat Indonesia berbuka puasa dengan kolak atau bubur atau pun es buah. Lain lagi dengan warga Muslim di Jeddah, Arab Saudi, mereka mengkonsumsikan sobyah. Apa itu sobyah? Sobyah merupakan semacam es manis yang hanya dijual pada bulan suci Ramadan. Sangat sulit menemukan sobyah di luar bulan Ramadan.
Dalam tradisi Saudi, sobyah dikenal dapat mengurangi ketegangan syaraf dan tubuh yang habis berpuasa. Sobyah juga dipercaya orang Saudi dapat menjadi sumber relaksasi untuk menjalankan ibadah di malam hari. Sobyah pun menjadi minuman paling dicari di Jeddah dan sekitarnya.
Tak ada rumah di Jeddah atau yang tidak menyediakan sobyah saat berbuka puasa. Tak bisa dibayangkan jika mereka tidak berbuka dengan sobyah, maka bulan Ramadan tidak akan terasa lengkap. Sobyah juga yang ikut melengkapi berbagai jenis makanan di meja makan, seperti kurman, sup, serta makanan Saudi lainnya seperti sambusak dan tamees.
Penjual sobyah pun bertebaran di jalanan, terutama di Jeddah. Ali Sumairi, 29, mengaku menjual sobyah hanya pada bulan Ramadan. Padahal, selain di bulan suci ini, dia menjual kosmetik dan pafrum. “Saat berusia 8 tahun, saya mulai menjual minuman. Setelah besar, itu menjadi kebiasaan,” kata Sumairi dikutip Arab News.
Bagi Sumairi, menjual sobyah menjadi sebuah tradisi pada Ramadan. Ada nilai-nilai spiritual yang melekat pada minuman itu. “Minuman itu bermanfaat bagi kesehatan,” katanya. Selain sebagai sumber relaksasi, itu juga dapat membantu bagi penderita penyakit berat, seperti jantung, kanker dan ginjal.
Salah satu jenis sobyah yang paling populer adalah sobyah putih. Itu terbuat dari gandum dan sangat tepat bagi orang tua. “Selain itu ada sobyah merah yang disukai anak muda karena lebih manis,” katanya. Harga sobyah tergolong murah hanya 5 riyal atau Rp13.530 hingga 10 riyal atau Rp27.061 tergantung dengan ukurannya.
Salah satu penggemar sobyah, Sami Al-Harithy, mengaku setiap hari selalu membeli minuman favorit keluarganya itu. Sami yang bekerja di Angkatan Udara Kerajaan Saudi, mengaku awalnya mengenal sobyah sebagai makanan yang fenomenal saat bulan suci. “Dikarenakan sejak kecil sudah terbiasa minum saat bulan puasa, akhirnya menjadi terbiasa,” katanya. Dia mengaku tak dapat membayangkan jika berbuka puasa tanpa sobyah.
Menu makanan Saudi lainnya yang populer adalah Shawarma yang memiliki bentuk seperti kebab. Hanya saja, shawarma lebih mengenyangkan karena berisi tomat, paprika, bawang bombay, dan daging cincang. Kemudian, tamees atau tamis merupakan roti bulat super lebar khas Afghanistan. Banyak orang Saudi yang menyukai roti itu disaat berbuka. (andika hendra m)
Komentar