Posisi PM Abe Semakin Kuat

TOKYO – Pemilu parlemen Jepang kemarin diprediksi akan memperkuat posisi Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe. Pemilu itu akan memberikan kekuasaan penuh bagi Abe untuk melakukan reformasi ekonomi. Separuh dari 242 kursi majelis tingkat atas akan direbut kubu Abe. Dengan mayoritas di majelis atas dan bawah, maka Abe akan semakin kuat. Kedua majelis itu juga tidak akan menghalangi agenda yang dijalankan olehnya. “Pemilu kali ini merupakan perjuangan untuk mencapai stabilitas politik,” kata Abe yang memimpin Partai Demokratik Liberal (LDP) dikutip AFP. “Dengan memenangkan pertarungan, partai kita akan menunjukkan rasa tanggungjawabnya kepada bangsa.” Para pendukung LDP memberikan kebebasan penuh bagi Abe untuk melakukan langkah-langkah tidak populer di Jepang untuk meningkatkan kemampuan ekonomi negara tersebut. Salah satu poin reformasi yang dilakukan Abe adalah memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk merekrut pekerja dan memecah, berpartisipasi dalam pakta perdagangan bebas, dan meningkatkan pendapatan negara melalui sektor pajak. Hanya saja fokus utama Abe dalam kebijakan ekonomi menjadikan dia tidak berkomitmen dalam meningkatkan anggaran militer dan fokus dalam penyelesaian hubungan dengan China serta Korea Selatan dalam hal perebutan teritorial. Abe memang lebih fokus memperbaiki urusan dalam negeri untuk menarik simpati rakyat, dibandingkan dengan retorika luar negeri. Dengan keinginan Abe itu, LDP dan koalisinya dapat memberikan kesempatan baginya sebagai PM terlama sejak Junichiro Koizumi. “Pemerintahan kabinet Abe menjadi rezim paling lama,” kata Koji Nakakita, profesor politik di Universitas Hitotsubashi di Tokyo. Dia juga menambahkan Abe dapat berkuasa untuk tiga tahun mendapat. Apalagi, publik Jepang menaruh harapan yang cukup tinggi terhadap Abe. Fokus pemulihan ekonomi menjadikan Abe menjadi figur sentral yang dapat membangkitkan Jepang dari keterpurukan. “Saya kira kabinet Abe akan memperkuat pemulihan negara sehingga kita dapat merasakan,” kata Masako Suzuki, pensiunan yang berusia 82 saat memberikan suaranya di tempat pemungutan suara. Hal senada diungkapkan Miho Sugiyama, 35, seorang petinggi perusahaan berbasis internet. “Saya tidak memilih partai politik yang tak memiliki kemampuan mengurusi negara,” kata Sugiyama. Hal berbeda diungkapkan pendukung oposisi. “Saya terkesan kalau PM Abe ingin merevisi konstitusi. Tapi itu tidak muda,” kata Etsuko Yamada, 35, yang memiliki Partai Komunis Jepang. Yamada mengungkapkan jika Abe memang terpilih lagi, dia menuntut Abe untuk mampu tegas dalam diplomasi dengan kekuatan negoisasi, bukan kekuatan militer. Dalam beberapa jajak pendapat, kubu oposisi terbesar, Partai Demokratik Jepang (DPJ) diprediksi mengalami kekalahan. Padahal, pada tahun lalu, DPJ harus kehilangan kekuasaan karena direbut oleh LDP. Prediksi media LDP akan mendapatkan 70 dari 121 kursi yang diperebutkan pada pemilu kemarin. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford