Polisi Rilis Foto Perburuan Bom Boston

BOSTON – Gambar perburuan pelaku bom Boston, Dzhokhar Tsarnaev, kemarin dibeberkan ke publik oleh seorang polisi Sersan Sean Murphy. Rilisnya foto tersebut untuk menandingin cover majalah Rolling Stone yang menampilkan gambar Dzhokhar dengan kesan “dibesar-besarkan dan ringan.” Polisi Negara Bagian Massachusetts, Sersan Sean Murphy, mendokumentasikan perburuan Dzhokhar setelah meledakkan dua bom panci presto pada Maraton Boston pada 15 April lalu. Murphy merupakan polisi yang bertugas sebagai fotografer taktis berkeinginan untuk merilis foto perburuan tersebut karena munculnya foto Dzhokhar di majalah Rolling Stone. Menurut Murphy, foto-foto di majalah Rolling Stone itu menampilkan kesan glamor terhadap Dzhokhar yang menjadi pelaku pengeboman. “Apa yang dilakukan Rolling Stone itu salah. Pria itu setan. Dia benar-benar pengebom Boston,” kata Murphy. Murphy memajang puluhan foto perburuan teroris itu di Boston Magazine. Namun tindakan Murphy menimbulkan kontroversi karena foto-foto itu merupakan hasil kerjanya sebagai polisi. Padahal, seharusnya ada ijin resmi dalam peredaran foto-fotonya itu. Apalagi, Boston Magazine menjelaskan kalau Murphy memang sedang bertugas sebagai polisi saat mengambil gambar tersebut. Murphy mengungkapkan setelah menjadi polisi selama 25-tahun dia secara pribadi tersinggung oleh keputusan Rollling Stone yang menggambarkan Dzhokhar menjadi seperti musisi rock. Dia mengungkapkan langkah majalah itu bisa memicu serangan serupa oleh orang-orang yang ingin menjadi selebriti. “Yang benar adalah bahwa membuat glamor wajah teroris tidak hanya menghina anggota keluarga dari mereka yang tewas dalam menjalankan tugas, (tetapi) juga bisa menjadi insentif bagi mereka yang mungkin tidak stabil untuk melakukan sesuatu agar wajah mereka bisa muncul di sampul majalah Rolling Stone,” kata Murphy kepada Boston Magazine. Murphy berharap dengan banyak orang yang melihat gambar-gambarnya akan tahu bahwa perburuan Dzhokhar bukan cerita fiksi, tetapi kisah nyata. “Itu sebuah kenyataan yang didapat. Ini mungkin dimainkan sebagai acara televisi, tapi ini bukan acara televisi,” katanya. Dalam foto-foto yang diambil Murphy itu menunjukkan gambar yang sangat dramatis. Foto itu menunjukkan wajah Dzhokhar dengan kondisi wajah memar. Tubuh dan wajahnya juga dipenuhi dengan darah saat tangan diangkat. Darah juga tampak berceceran pada baju yang dikenakannya. Dramatisnya lagi, laser penembak jitu ditujukan tepat pada dahinya semakin menambah suasana mencekam perburuan Dzhokhar. Murphy bersama tim kepolisian dan pasukan khusus menggebrek Dzhokhar di sebuah kapal di halaman belakang sebuah rumah di Watertown. Di lokasi itu Dzhokhar bersembunyi menyusul adanya pengejaran terbesar dalam sejarah AS. Kepolisian Negara Bagian Massachusetts menolak berkomentar mengenai tindakan Murphy. Juru Bicara Kepolisian Negara Bagian Massachusetts, David Procopio, mengungkapkan perilisan foto Dzhokhar tidak resmi dan tidak memiliki ijin. Sebelumnya, para pejabat Boston sangat marah atas cover Dzhokhar dalam majalah Rolling Stone sebagai berita utama. Walikota Boston Thomas Menino menyerbut cover itu sangat melalukan. Dia meminta toko koran untuk tidak menjul majalah tersebut. Hal senada diungkapkan oleh Gubernur Massachusetts Deval Patrick juga mengecam penayangan foto oleh Rolling Stone tersebut. “Saya belum membaca artikel. Saya tahu kalau artikel itu tidak obyektif,” kata Patrick. Dalam persidangan pertamanya, Dzhokhar mengaku tidak bersalah dalam 30 dakwaan yang dibacakan di depan hakim. Dia mungkin mendapatkan hukuman mati jika dinyatakan bersalah. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford