Pesawat Tergelincir di NY, 8 Luka

NEW YORK – Delapan orang terluka ketika pesawat maskapai penerbangan Southwest Airlines tergelincir di Bandara La Guardia, New York, Amerika Serikat (AS). Kecelakaan pesawat Boeing 737-300 yang terjadi pada Senin (22/7) disebabkan karena tidak dapat keluarnya roda depan dan mengakibatkan penutupan bandara La Guardia, New York, selama dua jam. Maskapai Southwest Airlines mengungkapkan pelayanan darurat bandara La Guardia langsung bereaksi cepat membantu evakuasi 150 orang yang ada di dalam pesawat. Mereka menyebutkan lima penumpang dan tiga awak kabin terluka dalam kecelakaan tersebut. “Laporan saksi mata menyebutkan hidung pesawat mendarat terlebih dahulu,” demikian keterangan Maskapai Southwest Airlines. Menurut Juru Bicara Maskapai Southwest Airlines, Whitney Echinger, pesawat tersebut telah diinspeksi pada 18 Juli lalu dan layak terbang. Pesawat yang lepas landas dari Nashville, Tennessee itu tidak mengalami kendala teknis selama penerbangan. Sementara Pemimpin Bandara La Guardia, Tom Bosco, mengumumkan pesawat Southwest Airlines dengan nomor penerbangan 345 tergelincir sehingga keluar dari landasan. Bandara La Guardia sempat ditutup selama dua jam sebelum akhirnya dibuka kembali. “Roda depan pesawat tersebut mengalami kerusakan ketika mendarat di landasan pacu sekitar pukul 17:40 waktu setempat (Senin),” kata Bosco dikutip BBC. Dia menambahkan pesawat itu mendarat di lapangan lepas landas nomer empat dan hidung pesawat mendarat terlebih dahulu. Otoritas pengawas bandara mengatakan, sesaat setelah pesawat itu terhenti di lapangan rumput di luar landasan, para penumpang keluar dari pesawat dengan menggunakan pintu darurat. Juru bicara pengawas bandara La Guardia, New York, Lisa MacSpadden mengatakan, para penumpang kebanyakan terluka karena cedera leher. Para awak kapal juga dilarikan ke rumah sakit. Menurut para penumpang pesawat, pesawat tersebut mendarat dengan kasar. “Terdengar suara keras dan melambung kemudian pesawat itu direm dan tergelincir. Anda dapat menceritakan mereka mencoba menghentikan pesawat,” kata Kathy Boles kepada CNN. Boles mengungkapkan sangat jelas ketika kita mendarat merasa ada sesuatu yang salah. Pihak maskapai juga bekerjasama dengan Badan Keselamatan Penerbangan Amerika Serikat (NTSB) untuk menyelidiki kecelakaan tersebut. NTSB sedang menyelidiki kecelakaan pesawat tersebut. Mereka telah mengirimkan seorang penyidik ke La Guardia. Juru bicara NTSB, Kelly Nantel, mengungkapkan lembaganya akan mengumpulkan informasi lebih banyak mengenai insiden tersebut dari Badan Administrasi Federal (FAA) dan otoritas bandara. Kecelakaan Southwest Airlines menarik perhatian publik AS setelah kecelakaan pesawat Boeing 777 milik Asiana Airlines yang menewaskan tiga orang dan melukai 180 orang ketika mendarat di bandara San Francisco. AS yang selama ini mengutamakan keselamatan penerbangannya justru terpuruk dengan adanya dua kecelakaan terbaru tersebut. Menurut Scott Hamilton, analis penerbangan dari Leeham Co, insiden tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan kecelakaan pesawat Boeing lainnya. “Saya akan akan menyebut ini sebagai kecelakaan lainnya,” kata Hamilton dikutip Reuters. Dia mengungkapkan puluh ribuan penerbangan dari seluruh dunia ke AS setiap hari dan segala sesuatu bisa saja terjadi. Juru Bicara Boeing serta United Technologies Corp yaitu unit yang membuat roda pesawat mengungkapkan akan menyelidiki kecelakaan tersebut. Pasalnya, itu terkait dengan banyaknya kecelakaan pesawat Boeing di AS. Apalagi, pesawat Dreamliner Boeing yang dikandangkan pada awal tahun ini karena permasalahan baterei yang memicu asap dan dapat menyebabkan kebakaran. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford