Masinis Kereta Maut itu Suka Kecepatan Tinggi
SANTIAGO DE COMPOSTELA – Fokus penyidikan kecelakaan kereta di Spanyol yang menewaskan sedikitnya 80 orang mengarah kepada masinis yang ternyata suka menjalankan kereta dengan kecepatan tinggi. Sang masinis yang bernama Francisco Jose Garzon Amo, 52, kemarin masih dirawat di rumah sakit dengan pengawalan ketat.
Perusahaan kereta api negara, Renfe, mengungkapkan masinis itu telah bekerja selama 30 tahun di perusahaan itu. Garzon Amo juga telah memiliki pengalaman lebih dari satu dekade menjadi masinis. Kecepatan akan menjadi faktor dalam penyelidikan, karena kamera keamanan menangkap kereta menabrak ketika meluncur cepat sepanjang tikungan pada Rabu malam (24/7) waktu setempat.
Perhatian publik Spanyol tertuju kepada Garzon Amo, satu dari dua masinis kereta, setelah media lokal menggambarnya sebagai pencandu kecepatan. Dia pernah menunggah sebuah foto spedometer kereta api dengan kecepatan 200 kilometer per jam di akun Facebook-nya. “Saya berada disi, saya tidak dapat pergi lebih cepat atau saya akan didenda,” demikian keterangan foto bergambar spedometer tersebut.
Namun, akun Facebook milik Garzon Amo langsung hilang setelah ramai diberitkan. Beberapa harian Spanyol melaporkan posting-an Garzo Amo lainnya yang menulis: “apa yang lucu ketika kebut-kebutan dengan Guardia Civil (polisi) dan berhasil melalui mereka, karena radar mereka meledak, heheheh.”
Polisi sebenarnya ingin menginterograsi Garzon Amo pada Kamis (25/7) lalu. Namun, mereka menunggu hingga kondisinya lukanya membaik. Banyak analis yang memperkirakan kalau masinis itu akan menjadi tersangka karena kecelakaan itu murni disebabkan oleh kecepatan yang berlebihan mencapai 190 kilometer per jam dibandingkan kondisi normal yakni 80 kilometer per jam.
Harian El Pais mengutip sumber yang dekat dengan penyidikan bahwa masinir mengatakan setelah kecelakaan bahwa dia memang mengendari kereta dengan kecepatan 190 kilometer di tikungan tajam. “Saya berjalan dengan kecepatan 190! Saya berharap tidak ada seorang pun yang tewas karena itu berdasarkan naluri saya,” katanya kepada para penyidik.
Masih dipastikan apakah kecelakaan kereta itu disebabkan faktor masinis atau kesalahan teknis. Penyelidikan juga akan dikaitkan dengan kotak hitam yang merekam data kereta itu sekarang sedang dalam penyelidikan hakim.
Para penyidik juga akan mencari tahu kenapa kereta dapat bergerak cepat, sedangkan peralatan keamanan tetap berjalan normal. Seharusnya peralatan lainnya mendeteksi kalau kereta bergerak diluar batas kecepatan normal dan secara otomatis akan memberikan sinyal peringatan bahaya.
Setidaknya 130 orang dibawa ke rumah sakit setelah kecelakaan itu dan 83 orang masih dirawat. 32 pasien diantarannya dalam kondisi kritis, termasuk empat anak-anak. Korban berasal dari berbagai negara termasuk lima orang dari Amerika Serikat (AS) dan satu orang Inggris. Departeman Luar Negeri AS telah memastikan satu warganya tewas dan lima lainnya terluka.
Sementara itu, Spanyol menggelar tiga hari berkabung nasional atas kejadian yang terburuk dalam sejarah ini. Festival di Santiago pada Kamis (25/7) ditunda untuk sebagai bentuk berkabung nasional. Festival itu bernama St. James yang merupakan salah satu dari 12 murid Yesus Kristus.
Saat ini gerbong kereta sudah dipindahkan dari rel dan sedang dianalisis. Lalu lintas kereta kemarin juga sudah berjalan dengan lancar.
Spanyol telah menginvestasikan uang dalam jumlah besar untuk membangun jaringan kereta api dan memiliki catatan keamanan yang relatif baik. Catatan keselamatan kereta api Spanyol relatif lebih baik dibandingkan tingkat rata-rata negara Eropa lainnya yakni 18 dari 27 negara lainnya. Di Spanyol terdapat 218 kecelakaan kereta antara 2008 dan 2011, padahal rata-rata negara Eropa adalah 426 untuk periode tersebut. (andika hendra m)
Komentar