Kereta Tergelincir, 78 Tewas

SANTIAGO DE COMPOSTELA – Sedikitnya 78 orang tewas dan 131 orang terluka dalam sebuah kecelakaan kereta terburuk di Spanyol pada Rabu malam (24/7) waktu setempat. Tiga belas gerbong kereta yang berangkat dari Madrid ke Ferrol, tergelincir di dekat kota Santiago de Compostela pada pujul 08:42 malam dan mengangkut 218 orang dan empat staf. Kebanyakan para penumpang bersiap-siap untuk mengikuti festival Saint James yang dihadiri ribuan peziarah dari seluruh dunia. Jenazah para korban berserakan di dekat gerbong yang hancur dan tim penyelamat mencari korban yang mungkin terjepit badan kereta. Menurut juru bicara Mahkamah Konstitusi Galici menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 78 orang. Jumlah itu masih tentatif. Dugaan mengenai penyebab kecelakaan menemui titik terang. Kecelakaan itu disebabkan karena kesalahan masinis dalam mengendalikan kereta. Harian El Pais mengutip sumber penyidik kecelakaan mengungkapkan kereta berada di tingkungan tajam dengan kecepatan dua kali lipat dibandingkan kondisi normal. “Masinis yang terjebak di antara gerbon mengungkapkan kalau dia menjalankan kereta dengan kecepatan 190 kilometer per jam di zona urban, padahal batas kecepatan adalah 80 kilometer per jam,” ujar sumber itu. Hal senada diungkapkan Walikota Santiago, Angel Curras, yang menyebutkan kalau kereta itu bergerak terlalu cepat. “Itu sepertinya kecepatan kereta tidak tepat dan selayaknya,” katanya kepada radio Cadena Ser. Sementara sumber resmi otoritas penyidik kecelakaan tidak berani menyimpulkan sebelum kota hitam kereta diujicoba. “Kita akan melepaskan dari hipotesis sabotase atau serangan kelompok tertentu,” kata sumber resmi yang tidak disebutkan identitasnya. “Terlalu dini menyebutkan kecepatan sebagai penyebab kecelakaan.” Sementara Renfe, perusahaan kereta api negara dan Adif yang mengelola jalur kereta juga akan menyelidik penyebab kecelakaan. “Penyidikan masih dilaksanakan dan kita masih menunggu. Kita akan menunggu hasil penyelidikan kotak hitam,” kata juru bicara Renfe. Renfe juga menjelaskan tidak permasalahan teknis dan semuanya telah melalui pemeriksaan yang sangat ketat. Kecelakaan itu dianggap sebagai kecelakaan kereta terburuk di Spanyol dalam empat dekade. Pemimpin pemerintahan lokal, Alberto Nunez Feijoo, memastikan jumlah korban tewas tetapi mengatakan pada radio Cadena Ser bahwa masih terlalu awal untuk mengatakan penyebab kecelakaan. “Mayat-mayat berserakan di rel kereta. Ini adalah TKP khas Dante,” kata Feijoo dikutip AFP. Dia menambahkan selam tujuh hari akan dilaksanakan berkabung di wilayah Galicia. Perdana Menteri Mariano Rajoy kemarin langsung meninjau lokasi kecelakaan pada kemarin pagi. “Saya ingin menyampaikan rasa belas kasih dan solidaritas saya kepada para korban kecelakaan kereta yang mengerikan di Santiago ini,” kata Rajoy yang lahir di Santiago de Compostela. Rajoy langsung bertemu dengan para korban selama di rumah sakit dan langsung menggelar rapat darurat dengan para pejabat lokal. Aparat lokal meminta warga agar menyumbangkan darah ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di sana. Sekitar 320 anggota polisi nasional Spanyol dikerahkan untuk membantu upaya evakuasi korban kecelakaan. Sementara itu, seorang saksi mata, Ricardo Montesco, menyebutkan bahwa gerbong kereta itu tumpang tindih setelah kereta menabrak sebuah tikungan. “Banyak orang yang terjepit di bawah. Kami berusaha keluar dari bawah gerbong dan kami menyadari kereta terbakar. Saya berada di gerbong kedua dan api berkobar di sana, saya juga melihat ada mayat,” imbuhnya dikutip Radio Cadena Ser. Beberapa saksi mata mengungkapkan saat terjadi ledakan terjadi ledakan yang sangat keras. “Saya masih di rumah dan terdengar seperti suara guntur. Tiba-tiba banyak sekali asap,” kata Maria Teresa Ramos, 62, yang tinggal hanya beberapa meter di dekat lokasi kecelakaan. Dia mengungkapkan itu seperti bencana. Kecelakaan kereta itu mengingkatkan kenangan masyarakat Madrid pada 2004 yang dilakukan oleh gerilyawan dan menewaskan 191 orang. Kecelakaan kereta yang disebabkan tergelincir terjadi pada 1972 yang menewaskan 77 orang di Analusia. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford