Sharif Resmi Bentuk Pemerintah

ISLAMABAD – Hasil resmi pemilu Pakistan kemarin diumumkan dan menunjukkan Liga Muslim Pakistan (PML-N) yang dipimpin mantan Perdana Menteri (PM) resmi memenangkan pemilu pada Sabtu (11/5) lalu. PML-N meraih 123 kursi. Sedangkan partai berkuasa, Partai Rakyat Pakistan (PPP) hanya meraih 31 kursi, padahal pada pemilu sebelumnya berhasil meraih 95 kursi. Sedangkan Partai Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) yang dipimpin mantan atlet ternama, Imran Khan, menduduki posisi ketiga dengan 26 kursi. Partai sekuler, Muttahida Qaumi Movement (MQM) yang menguasai Karachi hanya meraih 18 kursi di parlemen nasional. Sedangkan Partai Awami Nasional meraih 13 kursi. Parlemen nasional Pakistan memiliki 342 anggota. 60 kursi di antaranya telah diperuntukkan bagi perempuan dan 10 perwakilan dari agama minoritas. Dengan hasil pengumuman Komite Pemilu Pakistan, Sharif pun dapat membentuk pemerintahan baru Pakistan, tanpa dukungan partai lainnya. PML-N hanya membutuhkan dukungan anggota parlemen independen saja. Sharif menjelaskan PML-N tidak perlu berkoalisi dengan partai lainnya untuk membentuk pemerintahan. “Saya tidak menentang koalisi. Sejauh ini, Islamabad menjadi fokus kita. Kita tetap akan membentuk pemerintahan,” kata Sharif. Dia juga menawarkan koalisi bagi siapa saja yang memiliki visi yang sama dapat berkerjasama dengannya. Sharif mengumumkan kebijakannya jika dia menjadi PM. Dia berjanji akan mendukung penuh penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan. “Kita akan meningkatkan kerjasama ini (dengan AS),” kata Sharif. Dia menjamin bahwa dukungan terhadap AS dan jaminan bahwa segaanya bakal berjalan dengan lancar. “Kita akan duduk bersama teman AS dan kita akan berbicara dengan mereka mengenai berbagai isu,” imbuhnya. Menteri Luar Negeri AS John Kerry telah menghubungi Sharif untuk mengucapkan selamat dan berharap berkunjung ke Pakistan. Washington berharap peningkatan kerjasama dengan Islamabad mengenai berbagai isu terutama kontra-terorisme. Sementara itu, Mantan PM Yousuf Raza Gilani yang menduduki Wakil Ketua PPP, mengaku kekalahan pada pemilu kemarin. “Sebagai mantan PM, saya bertanggungjawab atas kekalahan partai. Bilawal (Bhutto Zardari) tidak bertanggungjawab atas kekalahan PPP. Itu karena tidak ada kaitan antara kemampuan partai dan hubungan pemerintah,” Gilani dikutip Dawn. Gilani menjelaskan Presiden Asif Ali Zardari tidak memintanya untuk mengundurkan. “Saya memutuskan untuk mundur berdasarkan hasil pemilu,” katanya. Tak lupa, dia juga mengucapkan selamat kepada Sharif. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford