Mempertanyakan Peringatan Dini Tornado

. TORNADO dahsyat yang menyapu kawasan Moore, Oklahoma, pada Senin (20/5) waktu setempat telah membuat sistem peringatan dini tornado di Amerika Serikat (AS) dipertanyakan. Pasalnya, sistem peringatan mereka masih cenderung konvensional dan kalah modern. Beberapa penemuan sebenarnya sudah ada namun belum diterapkan. Para ilmuwan berusaha mencari alternatif terbaik dalam sistem peringatan dini tornado. Selama ini prediksi mengenai tornado relatif jarang dikembangkan. Berbeda dengan badai yang lebih mudah diprediksi dalam jangka waktu yang cukup lama dari waktu terjadinya bencana. Khusus untuk tornado, warga hanya diberi waktu selama 10 menit untuk bersiap-siap menyelamatkan diri. Salah satu proyek yang sedang dikembangkan adalah Mesoscale Predictability Experiment atau MPEX. MPEX merupakan pesawat kecil yang bakal terbang di wilayah “Lorong Tornado” dari South Dakota hingga Texas. Pesawat itu diterbangkan di wilayah yang sering terjadi tornado untuk mengambil gambar dengan detail mengenai apa saja yang memicu tornado. MPEX akan mempercepat proses prediksi terjadinya tornado. Sayangnya, MPEX baru dioperasikan pada bulan depan. Jika dioperasikan lebih cepat, mungkin saja tornado di Moore akan lebih bisa diantisipasi dengan baik. Selain itu, alat lain yang digunakan adalah teknologi pencitraan satelit. Ini digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai temperatur dan tekanan dengan kelembaban yang berbeda. Informasi itu dapat diolah dengan program komputer sehingga menghasilkan prediksi yang akurat. “Banyak hal yang dapat memicu hujan angin dan petir. Biasanya hal itu tidak dapat dipantau dengan perlengkapan operasional,” kata Jeff Trapp, dosen meteorologi di Universitas Purdue, dikuti EE News. Peringatan dini tornado memang harus sangat cepat. Pembentukan tornado berlangsung sekitar 15 menit sebelum menjadi kekuatan yang mematikan menerjang apa saja yang ada di depannya. Namun, para pemantau cuaca seharusnya mampu menangkap gejala sebelum tornado terjadi, yaitu diawali dengan beberapa badai kecil. Sebenarnya, sudah ada penemuan alat untuk mengantisipasi tornado. Meteorolog Mike Smith menciptakan sebuah peta yang dapat menunjukkan bagaimana dan kapan tornado mendekati Moore dalam kurun waktu tiga jam sebelumnya. Dalam kasus Moore, Badan Cuaca Nasional (NWS) AS mengeluarkan peringatan 16 menit kepada warga kota Moore untuk menyelamatkan diri dan bersembunyi di bawah ruang tanah sebelum tornado menghantam wilayah tersebut sekitar pukul 15.01 waktu setempat (03.01 WIB kemarin). Sirine yang terletak di Kota Moore dan sekitar berbunyi sebanyak tiga kali sebagai bentuk peringatan kepada seluruh warga. “Biasanya kami memberikan peringatan sekitar delapan hingga 10 menit sebelum tornado datang. Peringatan bagi warga Oklahoma lebih cepat dibandingkan rata-rata peringatan yang kami berikan,” kata Juru Bicara NWS Keli Pirtle, dikutip Reuters. Pirtle menjelaskan, peringatan terakhir diperbaharui pada pukul 14.56 waktu setempat atau lima menit sebelum tornado terjadi. Para pejabat pemerintahan lokal di Moore bekerja sama dengan kantor NWS di Norman, Oklahoma, untuk menentukan peringatan tornado. Sistem kerjanya, para pakar meteorologi di NWS mengirimkan peringatan berdasarkan informasi di radar mereka. Selain itu, mereka diperkuat dengan laporan dari para pemantau cuaca secara langsung di lapangan. Setelah informasi itu valid, maka NWS bakal mengirimkan sinyal kepada para pejabat. Setelah itu, mereka membunyikan sistem peringatan lokal, yang terdiri dari sistem sirine dan menginterupsi atau menghentikan tayangan televisi satelit untuk menginformasikan peringatan ancaman tornado. “Kami juga bakal mengaktifkan alarm tornado di Radio Bencana NOAA dan media lokal juga akan melaporkan informasi tersebut,” demikian klaim NWS. Namun yang menjadi masalah adalah peringatan NWS tersebut keluar saat jam sibuk, sekitar jam 15.00. Saat itu kebanyakan orang sedang beraktivitas, baik bekerja atau di jalan. Permasalahan paling berat adalah bagaimana dengan orang yang tidak mendengar atau melihat peringatan dari NWS. Apalagi, mereka hanya menggunakan jaringan media dan sirene. Peringatan yang diberikan NWS juga dianggap terlalu konvensional. Banyak pihak yang telah mengusulkan agar sistem peringatan tornado tersebut dikoneksikan dengan ponsel yang dimiliki masyarakat. Sehingga, masyarakat dapat membaca informasi peringatan melalui pesan singkat. Selain peringatan dini tornado, hal yang harus diperhatikan adalah kualitas rumah di wilayah yang sering terserang tornado. Moore sebelumnya pernah dihantam tornado pada 1999. Seharusnya, bangunan dan rumah di wilayah tersebut harus memperhatikan sistem konstruksi yang aman terhadap serangan tornado. “Konstruksi rumah dan bangunan di Moore tidak mengikuti sistem yang tahan dan aman terhadap serangan tornado. Banyak rumah yang dibangun setelah bencana tornado pada 1999 tidak lebih bagus dibandingkan bangunan sebelumnya,” kata Timothy Marshal, ahli bangunan, dikutip Atlantic. Marshal bukan sembarang bicara. Dia telah meneliti 40 rumah yang telah diuji di Oklahoma, khususnya di Moore. Padahal, rumah tahan tornado merupakan bangunan yang harus memiliki fondasi beton dengan tambahan paku yang ditanam di bawah tanah. Faktanya, rumah di Moore dan sekitarnya tidak memperhatikan fondasi. “Ke depannya, hal itu harus menjadi pelajaran. Jangan sampai membangun rumah yang tidak tahan tornado,” ujar dia. Sementara, Greg Carbin dari Pusat Prediksi Badai di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), mengungkapkan, 1% dari seluruh tornado di AS memiliki tingkat EF4 (Enhanced Fujita Scale) dengan kecepatan 267 km hingga 322 km/jam. Dalam kurun waktu 13 tahun, terdapat 79 tornado yang tergolong EF4 dari 16.638 tornado secara keseluruhan. andika hendra m http://www.koran-sindo.com/node/316117

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford