Korut Pindahkan Dua Misil Jarak Menengah

SEOUL – Ketegangan di Semenanjung Korea kemarin telah mencapai titik anti-klimak karena Korea Utara (Korut) telah memindahkan dua peluru kendali jarak menengah dari lokasi peluncuran yang terletak di pantai timur. Korut sebelumnya menempatkan rudalnya di lokasi itu untuk mengancam sejumlah negara tetangganya dan Amerika Serikat (AS). Menurut pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan, langkah Korut ini menjadi indikasi adanya tingkat ketegangan yang mulai menurun di semenanjung Korea. “Mereka telah memindahkan (misil jarak menengah),” kata seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya dikutip AFP. “Tidak ada lagi ancaman uji coba!” Sementara itu, Juru Bicara Pentagon, George Little, mengatakan langkah Korut itu sebagai apa yang telah kami lihat terakhir ini adalah penghentian provokasi. “Dan kami berpikir bahwa itu merupakan upaya yang menguntungkan untuk memastikan adanya perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea bagi kita,” kata Little dikutip BBC. Dari Seoul, Kementerian Pertaanan Korea Selatan (Korsel) menolak memberikan komentar mengenai pergeseran rudal Korut tersebut. Mereka mengklaim masih melacak semua aktivitas misil Korut dan belum menyimpulkan apa yang dilakukan Pyongyang. “Kita akan berbicara ke publik ketika Korut telah menyelesaikan penarikan semua misilnya,” kata Juru Bicara Kemhan, Kim Min-seok dikutip Reuters. Sinyal-sinyal penghentian provokasi Korut juga terlihat dari media milik pemerintah yang melaporkan Kim Jong-un meninjau proyek konstruksi yang dikerjakan militer. Biasanya media-media Korut jarang melaporkan aktivitas para pemimpinnya pada periode yang menegangkan. Padahal, pada bulan lalu, Korut dilaporkan melakukan persiapan untuk peluncuran peluru kendalinya. Negara itu mengancam akan menyerang sejumlah target khusus di wilayah Korsel, Jepang dan AS. Ancaman Korut dikeluarkan pasca sanksi baru yang dikeluarkan PBB terhadap negara itu kerena melakukan uji senjata nuklir untuk ketiga kalinya. Pyongyang juga beberapa kali menyampaikan kemarahannya terhadap latihan militer besar yang dilakukan oleh Korsel dan AS. Sebenarnya, Rudal Musudan milik Korut yang digunakan untuk menakuti lawannya. Ancaman Korut ini sempat membuat sejumlah negara khawatir, Korsel pada bulan lalu bahkan meningkatkan tingkat kewaspadaanya menjadi tingkat “ancaman penting.” Sumber-sumber di AS dan Korsel mengatakan Korut setidaknya memiliki satu rudal balistik dengan kemampuan jarak tembak yang mencapai 3.000 kilometer yang siap diluncurkan. Sebelumnya, PBB dalam resolusi yang dikeluarkan tahun 2006 lalu telah menyatakan bahwa Korut tidak diperbolehkan untuk melakukan tes nuklir atau peluncuran rudal balistiknya. Resolusi inilah yang dilanggar Korut. PBB pun memberikan sanksi baru terhadap negara itu dan dibalas Korut dengan sejumlah ancaman, termasuk akan kembali membuka reaktor nuklir mereka. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford