Branson Tegaskan Wisata Antariksa Ramah Lingkungan
SINGAPURA – Miliader Inggris, Richard Branson, kemarin, menegaskan pariwisata antariksa tetap ramah lingkungan dan tidak memberikan dampak buruk terhadap perubahan iklim. Klaim Branson itu menyusul tudingan bahwa penerbangan pariwisata antariksa berkekuatan roket yang digelar perusahaannya, Virgin Galactic, merusak tatanan lingkungan.
Lebih dari 500 orang yang telah memesan tempat dan mendepositokan USD200.000 atau setara Rp1,94 miliar untuk berwisata ke antariksa. Mereka akan terbang dengan SpaceShipTwo (SS2) pada akhir tahun ini. “Kita mengurangi biaya (emisi karbon) seseorang yang akan berwisata ke antariksa dibandingkan dengan suplai listrik di New York selama dua pekan. Kita juga akan mengurangi biaya lebih murah dibandingkan tiket ekonomi dari Singapura ke London,” kata Branson dikutip AFP.
Penjelasan Branson itu diungkapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi di Singapura yang digelar oleh Carbon War Room, organisasi donor lingkungan yang didirikan pada 2009. “Teknologi baru mampu mengurangi hasil karbon secara dratis. Itu juga menjadi tantangan bagi kita untuk mampu memilikinya,” imbuh Branson.
Menurut Branson, rancangan desain badan pesawat SS2 juga mampu mengurangi pembakaran bahan bakar secara drastis. SS2 dioperasikan oleh dua pilot. Itu diluncurkan dengan White KnightTwo atau semacam pesawat transporasi. Untuk dapat kembali ke bumi, SS2 dilengkapi motor roket yang bakal meluncurkan pesawat itu.
“Industri penerbangan sebenarnya dapat mengurangi pengeluaran karbon dan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan,” kata bos grup Virgin yang meliputi Virgin Atlantic dan Virgin Australia. Selama ini, peningkatan emisi karbon yang disebabkan industri, alat transportasi dan penebangan hutang disalahkan sebagai penyebab pemanasan global.
Menurut Branson, jika banyak perusahaan penerbangan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan, maka mereka dapat mengurangi biaya bahan bakar. “Anda pun dapat mengurangi harga tiket,” katanya. Selama ini, banyak perusahaan penerbangan yang menggunakan bahan bakar tidak ramah lingkungan.
Pada Oktober lalu, Branson mengumumkan rencana untuk membentuk lembaga keuangan bernilai USD200 juta atau Rp 1,94 triliun. Lembaga itu bekerjasama dengan Rosnano Capital untuk berinvestasi dalam berbagai inovasi dan teknologi ramah lingkungan.
Sebenarnya, Branson telah mengemukakan impiannya mengenai wisata antariksa sejak satu dekade silam. Impian itu dilanjutkan setelah Branson sukses meluncurkan pesawat SpaceShipOne menembus ketinggian 100 kilometer pada 2004. Atas keberhasilan itu, Branson mengembangkan SS2 yang mampu terbang setinggi 110 kilometer.
Pada akhir April lalu, Virgin Galactic telah mengujicoba SS2. Latihan terbang itu digelar di bandara Gurun Mojave, Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Rencananya pesawat itu bakal terbang menuju orbit bumi pada akhir tahun lalu. (andika hendra m)
Komentar