33 Aktivis Oposisi Ditangkap
KUALA LUMPUR – Polisi Malaysia kemarin menegaskan akan menjatuhan tuduhan penghasutan terhadap 33 pembicara pada demonstrasi oposisi. Namun, polisi tidak menyebutkan apakah pemimpin oposisi Anwar Ibrahim termasuk dalam daftar orang yang bakal dituntut.
“Ini merupakan pelanggaran serius,” kata Hisan Hamas, Kepala Polisi Negara Bagian Selangor kepada AFP. Tuduhan penghasutan dapat dijatuhi hukuman lima tahun penjara.
Sementara, Partai Keadilan Rakyat (PKR) yang dipimpin Anwar Ibrahim kemarin menegaskan penyidikan polisi tersebut untuk mengalihkan perhatian dari pelanggaran pemilu yang menjadi sorotan Pakatan Rakyat. “Penyidikan tersebut merupakan ancaman yang bermotif politik untuk membungkam klain oposisi,” demikian keterangan PKR.
Dalam demonstrasi yang digelar Pakatan Rakyat pada Rabu malam tersebut, Anwar menegaskan bahwa dia tidak pernah menyerah. Demonstrasi yang dihadiri lebih dari 100.000 pendukung oposisi yang mengenakkan baju berwarna hitam
“Pemerintahan Barisan Nasional yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Najib Razak tidak memiliki legitimasi,” kata Anwar. “Kita akan pergi ke setiap pojok negeri ini,” ujar Anwar di stadion MBPJ, Kelana Jaya di pinggiran Kuala Lumpur. “Kita akan melanjutkan perjuangan dan kita tidak akan pernah menyerah.”
Dalam waktu dekat, Anwar akan menyampaikan bukti atas tuduhan kecurangan yang dilakukan Barisan Nasional. Selama ini, oposisi mengungkapkan banyak orang asing yang terdaftar dalam pemilu. Selain itu, tinta pemilu yang mudah hilang saat dicuci juga menjadi pertanyaan penting mengenai keabsahan pemilu. “Saya akan menjelaskan bagaimana Komisi Pemilu dan Barisan Nasional mencuri pemilu dari rakyat,” katanya dikutip Free Malaysia Today.
Hadir dalam pertemuan akbar tersebut antara lain, Wan Azizah Wan Ismail, Nurul Izzah Anwar, Tian Chua, Rafizi Ramli, Mohamad Sabu, Hatta Ramli, Lim Kit Siang dan masih banyak lainnya. Selain itu, pemimpin gerakan pro-demokrasi Bersih, seperti S Ambiga and A Samad Said.
“Kita memenangkan 52% dukungan populer, tetapi kita membantah kemenangan kita,” kata Anwar. “Perdana Menteri Malaysia Najib Rakzak menjadi pemenang yang diakui oleh Komisi Pemilu hanya memperoleh 48% dukungan, termasuk dari warga Bangladesh, Indonesia dan Filipina. Ini menunjukkan Najib tidak percaya diri dengan rakyatnya.”
Ratusan ribu pendukung oposisi tetap menghadiri demonstrasi tersebut, meskipun polisi telah mengumumkan penangkapan dan cuaca yang tidak bersahabat. Dalam demonstrasi tersebut, polisi juga tidak memberikan pengamanan berlebihan.
Sebelumnya, Najib membantah semua tuduhan kecurangan pemilu. Dia juga menyarankan para pendukung oposisi untuk menerima hasil pemilu dengan besar hati. Mengenai demonstrasi, kantor PM Najib telah menegaskan bahwa demonstrasi tersebut bakal menciptakan kerusuhan. Namun, setelah aksi demonstrasi oposisi itu selesai, tidak ada insiden kerusuhan sama sekali.
Dari Washington, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama telah memberikan selamat kepada Najib atas kemenangannya. “Kita juga menganggap adanya pelanggaran pada pemilu. Kita percaya hal itu sangat penting bagi pemerintah Malaysia untuk memperhatikan hal tersebut,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney.
Saat ini, posisi Najib sangat dilematis. Dia harus bertanggungjawab atas ketegangan rasis setelah hasil pemilu yang mengecewakan Barisan Nasional. Banyak prediksi yang mengarah kalau Najib akan diturunkan oleh kubu reformis pada Oktober atau November mendatang. “Garis ideologis telah tergambar jelas di dalam UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu),” kata khairy Jamaluddin, seorang aktivis Malaysia.
Barisan Nasional hanya meraih 133 kursi dari 222 kursi parlemen. Namun, mereka hanya memperoleh 47% suara populer pada pemilu kemarin. “Bukan hanya etnik China yang menggoyang Barisan Nasional. Banyak pemilih pemula dan pemuda yang menentang Barisan Nasional,” kata Liew Chin Tong, anggota oposisi, kepada Reuters. (andika hendra m)
Komentar