Prosesi Pemakaman Thatcher Khidmat
LONDON - Prosesi pemakaman mantan perdana menteri (PM) paling berpengaruh dan kontroversial Inggris, Margaret Thatcher, kemarin, berlangsung penuh khidmat di London.
Sedikitnya 100.000 warga memadati jalan-jalan yang dilalui peti jenazah dari gedung Parlemen menuju Katedral St Paul pada Rabu (17/04) waktu setempat. Sebagian dari mereka bertepuk tangan ketika peti jenazah lewat.
Banyak warga melemparkan mawar putih ke iringan kereta kuda yang membawa jenazah Thatcher. Kereta berkuda dengan didampingi prosesi militer. Karangan bunga diletakkan di atas peti dengan dilengkapi kartu yang bertuliskan, “Ibu tercinta, selalu di hati kami.”
Sekitar 2.300 orang termasuk tamu-tamu penting dari 170 negara menghadiri upacara pemakaman. Ratu Elizabeth juga turut hadir dalam upacara. Mantan PM Tony Blair dan PM David Cameron tampak menghadiri upacara pemakaman tersebut. Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada satu-satunya pemimpin politik perempuan Inggris.
Selain Ratu Elizabeth, 32 anggota kabinet PM Cameron juga hadir dalam upacara tersebut. Kemudian, lebih dari 30 menteri kabinet pada masa pemerintahan PM Thatcher juga hadir. Tamu asing yang diundang dalam pemakaman tersebut di antara PM Kuwait Sheikh Jaber Mubark Al-Sabah dan PM Italia Mario Monti. Sayangnya, mantan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev, tidak menghadiri upacara itu karena alasan kesehatan.
Upacara pemakaman dimulai dengan pembacaan Injil oleh PM David Cameron dan cucu Thatcher, Amanda.
Dalam sambutannya, Uskup London, Richard Chartres, mengungkapkan Thatcher berada di sini dalam upacara kematian. “Berbaring di sini, dia adalah salah satu dari kita, menjadi manusia yang menjalani takdir sama seperti manusia pada umumnya,” tuturnya.
Chartres mengungkapkan Thatcher dalam kedamaian setelah kehidupannya dipenuhi dengan kontroversi politik. “Upacara kebaktian Thatcher di St Paul hari ini bukan waktu dan tempat untuk debat politik,” katanya. Dia menjelaskan, badai opini yang berbeda-beda justru menjadi Thatcher sebagai tokoh penting dan menjadi aliran tersendiri. “Ini atas permintaan pribadi Thatcher merupakan upacara pemakaman, bukan upacara peringatan dengan pemujian yang berlebihan,” kata Chartres dikutip Daily Mail.
Sedangkan, PM Inggris David Cameron mengatakan upacara pemakaman ini merupakan penghormatan layak bagi seorang pemimpin besar. ”Ini merupakan peristiwa yang cukup muram, tetapi merupakan penghormatan layak bagi seorang perdana menteri besar yang dihormati di seluruh dunia,” kata PM Cameron dikutip BBC.
“Dan saya pikir negara-negara lain di dunia akan menganggap Inggris akan benar-benar keliru bila kita tidak melakukan hal ini secara layak,” tutur Cameron. Dia juga mengaku bergabung dengan Partai Konservatif karena pengaruh Thatcher yang mengidentikkan dirinya sebagai perempuan pemberani yang melakukan pekerjaan keras.
Thatcher tercatat sebagai perdana menteri dari partai Konservatif mulai 1979 hingga 1990. Mantan perdana menteri itu meninggal dunia pada 8 April lalu setelah mengalaimi serangan stroke pada usia 87.
Thatcher dimakamkan dalam apa yang disebut ”pemakaman seremonial” dengan penghormatan militer, satu strata lebih rendah di bawah pemakaman kenegaraan.
Prosesi pemakaman diadakan dengan pengamanan ketat. Sebanyak 4.000 polisi ditugaskan Rabu (17/04) di London pusat, antara lain untuk mengamankan kerumunan warga dan mengawal tamu-tamu penting. Sementara itu, Polisi Metropolitan London telah dihubungi sejumlah demonstran yang menggelar demonstrasi di rute prosesi iring-iringan jenazah Thatcher. Namun, tidak ada insiden berarti yang memicu kerusuhan dan mengganggu jalanannya prosesi pemakaman.
Pengamanan ketat itu juga terkait dengan serangan bom di Maraton Boston pada Senin lalu. Upaya preventif itu yang membuat polisi dan publik Inggris lebih waspada. Polisi Inggris mengancam akan menangkap siapun yang mengancam, memaki dan menghina kasar dalam prosesi pemakaman tersebut. (andika hendra m)
Komentar