Jepang Janji Usir Kapal China

TOKYO – Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe kemarin berjanji untuk mengusir dengan kekuatan militer jika ada kapal China mendarat di sekitar teritorial yang disengketakan antara kedua negara. Ancaman Abe itu setelah delapan kapal Pemerintah China kemarin memasuki wilayah perairan sengketa. “Kita tidak pernah mengijinkan pendaratan,” kata Abe di depan anggota parlemen. “Menjadi suatu hal alamiah bagi kita untuk mengusir dengan kekuatan militer jika (China) melakukan pendaratan,” imbuhnya dikutip AFP. Tokyo pun memanggil duta besar China untuk Jepang setelah kapal milik Pemerintah China memasuki perairan teritorial sengketa. Pasukan Penjaga Pantai Jepang menjelaskan kapal pemantauan maritim China memasuki zona 12 mil kepulauan Senkaku pada pukul 08:00 kemarin pagi. “Itu sungguh menyedihkan dan tak dapat diterima ketika kapal-kapal Pemerintah China berulang kali memasuki teritorial Jepang,” kata Sekretaris Kepala Kabinet. Yoshihide Suga. Beijing memang kerap mengirimkan kapal-kapalnya ke kepulauan yang dikuasai Tokyo sehingga memanaskan hubungan diplomatik kedua negara. “Hanya jika Jepang mau menerima agresifitas masa lalunya maka bisa menghadapi masa depan dan mengembangkan hubungan yang bersahabat dengan tetangga-tetangganya di Asia,” kata juru bicara Kementrian Luar Negeri (Kemlu) China, Hua Chunying. Seperti tidak ingin kalah dalam berdiplomasi, Beijing kemarin memprotes konvoi 10 kapal yang mengangkut 80 aktivis Jepang di dekat kepulauan sengketa. “Masuknya aktivis ilegal sayap kanan ke perairan Diaoyu menyebabkan permasalahan. Kementerian Luar Negeri China mengajukan protes ke perwakilan Jepang,” ujar Hua dikutip Reuters. Selain faktor kepulauan sengketan, memanasnya hubungan diplomasi antara Tokyo dan Beijing diperpanas dengan kunjungan 158 anggota parlemen dari partai pro-pemerintah ke Kuil Yasukuni kemarin pagi. Kuil itu dikenal sebagai kuil yang didirikan untuk memperingati korban perang Jepang, termasuk para tersangka penjahat perang. “Kunjungan anggota parlemen ke Kuil Yasukuni itu urusan pribadi bagi anggota parlemen. Tokyo tidak bakal mengintervensi,” kata Suga. Dia menambahkan, kunjungan ke Yasukuni merupakan permasalahan kepercayaan dan jepang menjamin kebebasan beragama. Kuil Yasukuni merupakan simbol imperialisme Jepang pada masa lalu termasuk penjajahan terhadap China dan Korea Selatan (Korsel). Kuil itu juga dianggap sebagai penghormatan kepada 2,5 juta prajurit Jepang yang tewas di medan perang, termasuk 14 penjahat perang. Menurut anggota parlemen Jepang, Hidehisa Otsujji, mengatakan hal yang biasa bagi anggota parlemen untuk berdoa di kuil itu bagi warga yang meninggal untuk membela bangsanya. “Setiap bangsa melakukan hal ini. Saya tidak mengerti kenapa kami mendapat reaksi,” tegas dikutip BBC. Bukan cuma itu, Pada Minggu (21/04), dua menteri kabinet Jepang, termasuk Wakil Perdana Menteri, Taro Aso, juga berkunjung ke Kuil Yasukuni. Aksi Aso itu memicu kemarahan dari negara-negara tetangganya. PM Jepang, Shinzo Abe, tidak berkunjung ke kuil namun menyampaikan doa. Akibat kunjungan itu berdampak serius. Menteri Luar Negeri Korsel, Yun Byung-se, sudah memutuskan untuk menunda kunjungan ke Jepang. Sehubungan dengan kunjungan ke Kuil Yasukuni, Beijing menyampaikan “protes serius”. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford