Paus Cuci dan Cium Kaki Tahanan

ROMA – Paus Fransiskus mencuci dan mencium kaki 12 tahanan, termasuk dua orang gadis dan dua orang Islam pada Kamis (28/3) waktu setempat dalam ritual Kamis Putih. Paus dari ordo Jesuit itu mendobrak tradisi mencuci kaki perempuan yang tidak pernah dilakukan oleh para pemimpin Gereja Katolik itu. Dengan rendah hati, paus jongkok, mencuci dan mencium kaki para tahanan itu dalam serangkaian upacara di sebuah penjara khusus pemuda Casal del Marmo di Roma. “Siapapun yang berada di posisi teratas harus memberikan pelayanan kepada yang lain,” kata Paus Fransiskus di saat menggelar misa di penjara pemuda itu. “Saya akan melakukan ini dengan segenap hati karena ini adalah tugas saya sebegai pastur, sekaligus uskup. Saya akan selalu melayani Anda. Saya senang melakukan ini karena ini apa yang diajarkan Tuhan kepada saya,” kata paus yang berusia 76 tahun itu. Paus Fransiskus juga mengungkapkan kepada para tahanan kalau Yesus membasuh kaki 12 para murid pada malam penyaliban dengan penuh kasih sayang. “Itu sebagai simbol bahwa saya siap melayani Anda,” imbuhnya. Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, mengungkapkan banyak peserta misa yang meneteskan air mata pada upacara tersebut. Salah seorang pemuda harus digantikan pada momen acara pencucian kaki itu karena terlalu terbawa emosi. Sayangnya, hanya media Vatikan saja yang diperbolehkan meliput langsung acara sakral tersebut. “Ini adalah pertama kalinya seorang paus mencuci kaki perempuan. Dia (Paus Fransiskus) juga sudah biasa melakukan upacara seperti di Argentina berulang kali sebelum menjadi paus. Paus Fransiskus juga pernah mencuci dan mencium kaki jemaatnya di penjara, rumah sakit dan pantai jompo saat sebelum menjadi paus,” kata Lombardi. Dalam tradisi Vatikan, biasanya upacara Kamis Putih dilaksanakan di St Peter's Basilica. Biasanya, paus hanya membasuh kaki para pastur. Bagi kalangan konservatif, upacara pembasuhan kaki hanya dilakukan oleh kepada para pria, karena semua murid Yesus adalah pria. Selain itu ada justifikasi hanya pria yang diperbolehkan menjadi pastur. Bukan hanya kali ini, Paus Fransiskus mendobrak tradisi kepausan. Gayanya yang cenderung informal juga merubah kebiasaan para pemimpin Vatikan sebelumnya. Seperti, paus enggan menggunakan mobil yang dilengkapi kaca anti-peluru dan penampilannya yang murah senyum. Sebelumnya pada Kamis pagi, Paus Fransiskus mengatakan kepada para pastur Katolik dalam jisi di St Peter’s Basilica untuk menghentikan “pencarian jiwa” dan “introspeksi”. “Kita harus keluar ke daerah pinggiran di mana banyak orang menderita, pertumpahan darah, kebutaan dan tahanan,” tuturnya dikutip Reuters. Mantan uskup Buenos Aires yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu memang dikenal memiliki perjuangan sosial yang tinggi di Argentina. Pada Jumat (kemarin) waktu setempat, Paus Fransiskus bakal menceritakan Semangat Kristus – kisah jam-jam terakhir kehidupan Yesus Kritus – di St Peter's Basilica. Sebelumnya dia memimpin Via Crucis – Jalan Salib – yang bakal dilaksanakan di Colosseum, lokasi di mana ribuan umat Katolik meninggal saat pada masa Romawi. Paus Fransiskus membawa salib kayu di pundaknya menyusuri jalan menuju Colosseum. Pada Sabtu (hari ini), Paus Fransiskus bakal ambil bagian dalam malam Paskah di St Peter's Basilica. Vatikan belum menjelaskan apakah Fransiskus bakal mengikuti tradisi untuk membaptis penganut Katolik dalam pelayanan ibadah itu. Pada Minggu (lusa), paus pertama yang berasal dari luar Erop[a itu bakal memimpin Paskah di depan ribuan jemaat di Lapangan St Peter dan mendoakan bagi Roma dan seluruh dunia. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford