Paus Ajak Pemimpin Hindari Kerusakan

VATICAN CITY – Paus Fransiskus kemarin menyerukan kepada para pemimpin politik dan ekonomi dunia untuk menghentikan “kerusakan”. Itu disampikan pada ceramah (homily) Paus Fransiskus pada misi pelantikan di Lapangan St Peter. “Saya meminta kepada semua yang memiliki posisi tanggungjawab dalam bidang ekonomi, politik dan kehidupan sosial... jangan biarkan tanda-tanda kerusakan dan kehancuran menyertai kemajuan dunia ini,” tutur Paus Fransiskus. “Itu berarti menghargai semua bentuk ciptaan Tuhan dan melindungi lingkungan yang menjadi tempat tinggal kita,” imbuhnya. Paus yang berusia 76 tahun itu mengungkapkan ketikan manusia gagal melindungi lingkungan dan satu sama lain, ini bakal membuka kerusakan dan hati bakal menjadi mengeras. “Tragedi dalam setiap masa sejarah adalah ketika Raja-Raja Herod yang merencanakan pembunuhan, menimbulkan malapetakan dan merusak perkawinan pria dan wanita,” katanya. Paus yang berasal dari Ordo Jesuit itu menegaskan kalau paus harus membuka tangannya untuk melindungi seluruh umat Tuhan dan merangkul dengan kasih sayang seluruh umat manusia, khususnya orang miskin, dan orang lemah. Kata dia, paus harus menginspirasi dengan kerendahan, nyata dan pelayanan keimanan. “Di tengah banyaknya kegelapan, kita butuh melihat cahaya harapan,” kata mantan pemimpin Gereja Katolik Buenos Aires Kardinal Jorge Bergoglio. Pesan-pesan yang disampaikan Paus Fransiskus itu merupakan pengaruh ajaran St Fransiskus dari Assisi yang dikenal memberikan perlindungan bagi kaum miskin dan tertindas. Selama menjadi kardinal, Paus Fransiskus juga dikenal pengkritik utama Dana Moneter Internasional (IMF) dan anti-kapitalisme. Dalam misi pelantikan itu, Paus Fransiskus menerima pallium – selendang yang terbuat dari bulu domba yang menjadi simbol peranan paus sebagai pengembali dan memiliki salib merah yang mewakili luka-luka Yesus Kristus. Paus juga menerima “cincin nelayan” bergambar Santo Petrus yang memegang dua kunci. Cincin itu diberikan oleh Angelo Sodano, dekan para kardinal. Cincin ini bukan cincin baru dan terbuat dari perak berlapiskan emas, bukan emas murni seperti cincin yang dikenakan oleh pendahulunya. Setelah menerima pallium dan cincin itu, dia resmi menjadi Paus Fransiskus yang memimpin 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia. Sebelum memberikan ceramah, Paus Fransiskus mendatangi langsung lebih dari 200.000 jemaat yang berkumpul di Lapangan St Peter dengan menggunakan mobil jeep terbuka. Dia memberikan salam hangat kepada kerumunan orang yang berkumpul untuk menyambut misa pelantikannya. Sinyal ketidakformalan menjadi identitasnya, karena Paus tidak menggunakan mobil anti-peluru yang kerap digunakan pendahulunya, Benediktus XVI. Dia pun langsung terkena terik sinar matahari yang menyengat. Paus Fransiskus kerap berhenti di kerumunan. Dia menggendong seorang bayi dan menciumnya. Kemudian, dia juga turun dari mobilnya dan memberkati seorang pria cacat. Sementara itu, 132 delegasi asaing yang hadir dalam pelantikan tersebut, termasuk Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri (PM) Spanyol Mariano Rajoy, dan PM Prancis Jean-Marc Ayrault. Beberapa pemimpin negara-negara Amerila Latin, seperti Argentina, Brazil, Chile, Costa Rica, Meksiko dan Paraguay untuk menyambut paus pertama dari luar Eropa dalam kurun waktu 1.300 tahun. Mereka bakal bertemu dengan Paus Fransiskus setelah misa pelantikan paus. Pada Rabu (hari ini), Paus Fransiskus bakal menerima lebih dari 30 delegasi dari kalangan Gereja Kristen, Yahudi, Muslim, Budha dan lainnya. Dia juga bakal menerima duta besar asing untuk Vatikan pada Jumat dan menggelar pertemuan dengan Benediktus XVI. Adalah Presiden Argentina Cristina Fernandez menjadi pemimpin yang bertemu dengan Paus Fransiskus. Dalam pertemuan itu, Fernandez meminta dukungannya untuk mendukung Buenos Aires dalam ketegangan Kepulauan Falkland dengan Inggris. Namun, Vatikan tidak mau berkomentar mengenai hal itu. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford