Musuh Bebuyutan Putin Tewas di Kamar Mandi
LONDON – Polisi London kemarin memeriksa kediaman pengusaha dan kritikus Kremlin, Boris Berezovsky, setelah ditemukan tewas di kamar mandinya.
Para pakar bahan berbahaya seperti kimia, biologi, radiologi dan nuklir (CBRN) diterjunkan untuk menyelidiki kematian musuh utama Presiden Rusia Vladimir Putin. Meskipun penyebab kematiannya masih simpang siur, Berezovsky tewas pada Sabtu sore (24/3) waktu setempat.
Kesimpulan awal tim CBRN adalah kematian Berezovsky belum dapat “dijelaskan.” Kepolisian Thames Valley, Inggris, petugas khusus telah diterjunkan termasuk CBRN yang melakukan pemeriksaan terhadap jenazah dan berbagai bukti. Hingga 10 jam setelah kematian Berezovsky, jenazahnya belum dipindahkan dari lokasi di mana dia meninggal. “Kita memberikan jaminan bagi penduduk sekitar bahwa tidak ada risiko lebih luas bagi masyarakat,” kata petugas kepolisian, Stuart Greenfield.
Petugas paramedis dihubungi oleh pihak staf Berezovsky pada pukul 15:18 pada Sabtu sore. Namun, Berezovsky dinyatakan tewas di lokasi kejadian. “Jenazahnya ditemukan oleh pengawal pribadinya,” ujar seorang juru bicara Berezovsky yang enggan disebutkan kepada media. Berezovsky ditemukan tewas di bak mandi.
Penyebab kematian Berezovsky justru diungkapkan oleh pengacaranya. “Kematiannya disebabkan karena bunuh diri disebabkan depresi akibat hutang,” kata pengacara Berezovsky, Alexander Dobrovinsky, dikutip AFP. Dia mengaku dihubungi oleh staf pribadi kliennya bahwa Berezovsky tewas bunuh diri. “Berezovsky terlibat hutang. Dia merasa beban. Apalagi, dia telah menjual semua lukisannya dan barang berharga lainnya.”
Namun demikian, kawan Berezovsky, Demyan Kudryavtsev dengan tegas membantah bahwa koleganya itu meninggal karena bunuh diri. “Tidak ada tanda-tanda luar kalau dia bunuh diri,” katanya kepada kantor berita Rusia, Prime. Kudryavtsev juga menjelaskan tidak ada tanda-tanda kalau dia minum pil atau menginjeksi dirinya dengan sesuatu. “Tak ada yang mengetahui kenapa jantungnya berhenti.”
Taipan 67 tahun pernah selamat dari sejumlah upaya pengeboman pada 1994. Pada 1995, dia berhasil melarikan dari upaya pembunuhan, meskipun supirnya harus dipenggal kepalanya. Dalam beberapa tahun terakhir, dia juga hidup dalam ketakutan karena kerapnya upaya pembunuhan terhadapnya. Pada tahun lalu, dia berseteru di pengadilan dengan pemilik Klub Sepakbola Chelsea, Roman Abramovich, dan kehilangan hingga 130 juta pound sterling atau Rp1,92 triliun.
Pria kelahiran 1946 dari keluarga Yahudi Rusia awalnya dikenal sebagai matematikawan hingga menjadi profesor. Kecerdasannya mengubahnya menjadi miliader setelah dia mengimpor mobil Mercedes ke Rusia pada era 1990-an. Setelah tumbangnya rezim komunisme, Berezovsky menjadi salah satu pengusaha kaya.
Berezovsky dikenal sebagai orang yang dekat kekuasaan Kremlin pada awalnya. Bahkan, dia juga membantu Putin berkuasa. Namun, mereka terlibat konflik sejak 2000 saat Berezovsky meninggalkan Rusia dan memilih tinggal di Inggris. Setelah meraih suaka, Berezovsky kerap memaparkan berbagai kejahatan yang dilakukan Putin.
Berezovsky juga dikenal sebagai kawan kritikus Kremlin, Alexander Litvinenko yang dibunuh dengan racun radioaktif di London pada 2006. Kematian Litvinenko disebabkan salah satu skenario pembunuhan yang dilakukan para agen Rusia.
Setelah kematian Berezovsky diumumkan, Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengungkapkan pengusaha itu telah menulis surat kepada Putin pada beberapa bulan lalu bahwa dia ingin kembali ke Rusia. “Dia meminta Putin untuk memaafkan segala kesalahannya dan meminta untuk mendapatkan kesempatan untuk kembali ke tanah airnya,” kata Peskov.
Forbes mempublikasikan salah satu wawancara Berezovsky dengan jurnalisnya, Ilya Zhegulev, yang menyebutkan kalau hidupnya sudah tak berarti lagi. “Tak ada yang diinginkan saya selain kembali ke Rusia,” kata Berzovsky kepada Zhegulev. Namun, Zhegulev telah berjanji kepada tidak akan mempublikasikan atas permintaan Berezovsky. (andika hendra m)
Komentar