Mahathir Kritik Najib

KUALA LUMPUR – Mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Muhammad kemarin mengkritik PM Najib Razak yang bakal bernasib sama dengan pendahulunya, Abdullah Badawi, jika gagal dalam meningkatkan perolehan suara pada pemilu mendatang. Pasalnya, Najib mengalami kegagalan pada pemilu 2008 karena koalisi Barisan Nasional (BN) kehilangan mayoritas suaranya di parlemen. “Tentunya, jika dia (Najib) tidak menempuh performa terbaiknya, baka ada kemungkinan untuk melakukan pergantian kuda,” kata Mahathir mengacu kepada pergantian pemimpin. “Bakal banyak kekecewaan dan mungkin ada langkah untuk melawan Najib. Itu suatu hal yang normal.” Dalam beberapa tahun terakhir, Mahathir relatif diam dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Dia mengaku ketakutannya adalah ketika oposisi mampu memenangkan pemilu dan mampu mengubah sistem pemerintahan. “Saya khawatir rakyat bakal mengubah pemerintahan. Bakal terjadi kerusuhan agam. Jika oposisi menang, negara ini bakal menghadapi banyak kesulitan,” tuturnya. Selama ini, Mahathir dan sekutunya memang kerap melempar isu mengenai ancaman warga etnik China dan India ingin mengubah dominasi Melayu. Para kritikus kerap menuding Mahathir terlalu keluar dari persatuan nasional dan menebarkan ketakutan. Pesimisme Mahathir terhadap Najib itu sama ketika juga dia juga meragukan Badawi. Padahal, “Dr.M” panggilan akrab Mahathir yang memberikan pilihan kepada Badawi untuk menjadi penggantinya saat dia pensiun pada 2003. Meskipun dia tidak lagi berkuasa, namanya tetap dikenal oleh kebanyakan warga etnik Melayu karena sukses membawa Malaysia sukses dalam bidang ekonomi dan stabilitas politik. “Mahathir tetap menjadi figur berpengaruh karena faktor UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) dan melanjutkan komando untuk meraih dukungan di akar rumput,” kata Ibrahim Suffian, pemimpin lembaga jajak pendapat, Merdeka Centre. Adanya ancaman dari kubu oposisi untuk mengakhir pemerintahan otoriter, Mahathir sepertinya mencoba untuk melindungi pemerintahan. Ketika Najib yang harus menghadapi pemilu pada akhir Juni mendatang hanya diperkirakan bakal meraih kemenangan tipis untuk membentuk pemerintahan. Saat ini, Mahathir dikenal dekat dengan Deputi PM, Muhyiddin Yassin. Yassin dikenal sebagai nasionalis Melayu dan mencari dukungan untuk meraih kepemimpinan UMNO setelah pemilu mendatang. “Najib sedang masa percobaan dan orang yang bakal memutuskan masa depan Najib adalah Mahathir,” kata figur oposisi, Lim Kit Siang, yang pernah dipenjara dibawah kepemimpinan Mahathir. Kemudian, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, melihat kebangkitan Mahathir sebagai berkah. Dia mengungkapkan bos tuanya itu kurang hati-hati membantu untuk meraih dukungan bagi oposisi untuk membuang jauh-jauh Mahathirisme. “Saya pikir itu bakal membantu kita,” ujar Anwar sambil tertawa. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford