Mahathir Ingatkan Najib Bisa Hadapi Kudeta

KUALA LUMPUR – Mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Muhammad kemarin mengingatkan PM Najib Razak yang bisa bernasib sama dengan pendahulunya, Abdullah Badawi, jika gagal dalam meningkatkan perolehan suara pada pemilu mendatang. KUALA LUMPUR – Mantan Perdana Menteri (PM) Mahathir Muhammad kemarin mengingatkan PM Najib Razak yang bisa bernasib sama dengan pendahulunya, Abdullah Badawi, jika gagal dalam meningkatkan perolehan suara pada pemilu mendatang. Pada pemilu 2008 Najib gagal karena koalisi Barisan Nasional (BN) kehilangan mayoritas suaranya di parlemen. ”Tentunya, jika dia (Najib) tidak menempuh performa terbaiknya, bakal ada kemungkinan untuk melakukan pergantian kuda,” kata Mahathir mengacu pada pergantian pemimpin, seperti dikutip AFP. “Bakal banyak kekecewaan dan mungkin ada langkah untuk melawan Najib. Itu suatu hal yang normal.” Dalam beberapa tahun terakhir, mantan penguasa Malaysia selama 22 tahun itu relatif diam. Namun, dia mengaku ketakutannya adalah ketika oposisi mampu memenangkan pemilu dan mampu mengubah sistem pemerintahan. ”Saya khawatir rakyat bakal mengubah pemerintahan. Bakal terjadi kerusuhan agama. Jika oposisi menang, negara ini bakal menghadapi banyak kesulitan,” tuturnya. Selama ini Mahathir dan sekutunya memang kerap melempar isu mengenai ancaman warga etnik China dan India yang ingin mengubah dominasi Melayu. Para kritikus kerap menuding Mahathir terlalu keluar dari persatuan nasional dan menebarkan ketakutan. Pesimisme Mahathir terhadap Najib itu sama ketika dia juga meragukan Badawi. Padahal, pria yang akrab dengan panggilan ”Dr M” ini yang memilih Badawi untuk menjadi penggantinya saat dia pensiun pada 2003. Meskipun dia tidak lagi berkuasa, namanya tetap dikenal mayoritas warga etnik Melayu karena sukses membawa Malaysia dalam bidang ekonomi dan stabilitas politik. ”Mahathir tetap menjadi figur berpengaruh karena faktor UMNO (Organisasi Nasional Melayu Bersatu) dan melanjutkan komando untuk meraih dukungan di akar rumput,” kata Ibrahim Suffian, pemimpin lembaga jajak pendapat, Merdeka Centre. Menyusul ada ancaman dari kubu oposisi untuk mengakhir pemerintahan otoriter, Mahathir sepertinya mencoba untuk melindungi pemerintahan. Apalagi Najib yang bakal menghadapi pemilu pada akhir Juni mendatang diperkirakan hanya akan meraih kemenangan tipis untuk membentuk pemerintahan. Saat ini Mahathir dikenal dekat dengan Deputi PM Muhyiddin Yassin. Yassin dikenal sebagai nasionalis Melayu yang mencari dukungan untuk meraih kepemimpinan UMNO setelah pemilu mendatang. “Najib sedang masa percobaan dan orang yang bakal memutuskan masa depan Najib adalah Mahathir,” kata figur oposisi, Lim Kit Siang, yang pernah dipenjara di bawah kepemimpinan Mahathir. Sementara itu, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim melihat kebangkitan Mahathir sebagai berkah. Dia mengungkapkan ”bos tuanya” itu kurang hatihati membantu untuk meraih dukungan bagi oposisi untuk membuang jauh-jauh Mahathirisme. “Saya pikir itu bakal membantu kita,” ujar Anwar sambil tertawa. Najib Razak pada Sabtu (23/3) kemarintelahmengakhiri roadshownasional yang dimulai sejak April 2012. Dia mengatakan bahwa selama ini pemerintahnya telah memenuhi semua janjinya yang dia sampaikan empat tahun lalu. andika hendra m http://www.koran-sindo.com/node/302187

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford