Kunjungan Obama Disambut Roket
JERUSALEM – Dua roket ditembakkan dari Jalur Gaza kemarin ke wilayah Israel selatan bertepatan dengan kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Israel dan Palestina. Namun, tembakan roket itu tidak berpengaruh luas terhadap kunjungan Obama.
Para pejabat Israel menuding Pejuang Hamas yang menguasai Gaza dalam serangan roket terserbut. Namun, Hamas secara implisit membantah bertanggungjawab. Juru Bicara Polisi Israel Micky Rosenfeld mengungkapkan satu roket meledak di belakang sebuah rumah di Sderot dan mengakibatkan kerusakan. “Satu roket lagi mendarat di lapangan Sderot yang berdekatan dengan perbatasan Jalur Gaza,” kata Rosenfeld kepada AFP.
Pejabat militer yang mengungkapkan kepada radio militer percaya kalau serangan tersebut berkaitan dengan kunjungan Obama. Seorang pejabat senior Israel mengungkapkan mereka terus memantau reaksi Palestina terhadap serangan roket. Mereka bakal melihat apakah serangan itu bakal berdampak terhadap rekonsiliasi antara Otoritas Palestina di Tepi Barat dan Hamas.
“Israel bakal memantau terus komentara Presiden Mahmud Abbas di Ramallah apakah dia mengutuk serangan roket pagi ini,” kata pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya. “Kita juga akan melihat apakah dia menghentikan perundingan persatuan dengan Hamas.”
Sementara itu, Juru Bicara Hamas, Abu Zohri, mengungkan kubunya sedang mempertimbangkan perundingan penembakan roket sesuai dengan tudingan Israel. “Tudingan Israel itu hanya untuk meraih simpati dari Obama dan menghasut Obama agar melawan Palestina,” kata Zohri.
Sementara itu, belum ada komentar dari Gedung Putih mengenai serangan roket tersebut. Belum juga ada kabar apakah Obama bakal mempercepat kunjungannya di Israel atau tetap sesuai dengan jadwal.
Obama kemarin pagi dijadwalkan terbang dari Jerusalem ke Ramalah. Dia bakal melihat langsung tembok pembatas antara dua kota itu dan pemukiman Israel.
Dari Tepi Barat, penolakan warga Palestina terhadap kunjungan Obama semakin meningkat. Mereka bukan hanya berdemonstrasi, tetapi muncul gerakan media sosial di Facebook. “Jangan Masuk,” demikian bunyi poster di Facebook yang menunjukkan wajah Obama yang dicoret melintang. “Rakyat Palestina tidak menyambutmu di sini.”
Negosiator perdamaian Palestina, Nabil Shaath, mendesak Obama untuk membuktikan komitmennya memberi solusi konflik dua negara dengan mengubah janji menjadi perbuatan nyata. “Kita bisa menyelamatkan nyawa dan modal politik jika Presiden Obama telah menunjukkan tekad untuk menciptakan lingkungan yang tepat untuk keputusan yang berarti mengarah ke solusi dua negara,” katanya dikutip Haaretz.
Menurut Shaath, saat ini bukan saatnya menyerukan proses perdamaian, Palestina mengharapkan tindakan nyata di lapangan. Shaath menambahkan bahwa Palestina kecewa dengan Obama yang pernah hangat karena seruannya mengakhiri pembangunan permukiman. Tapi kali ini ia tidak bisa berkutik sedikit pun setalah berkunjung ke Israel. “Presiden Obama tampaknya menyerah pada tujuannya,” terangnya.
Dalam konferensi pers, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, kunjungan Obama bakal membantu membalikkan halaman dalam hubungan dengan Palestina. “Israel tetap berkomitmen terhadap perdamaian dan solusi dua negara bagi dua rakyat. Kita membentangkan tangan kita dalam persahabatan terhadap rakyat Palestina,” katanya.
Komentar Netanyahu itu langsung dibantah oleh para sekutu Presiden Palestina Mahmud Abbas. Abbas menuding Netanyahu hanya memainkan retorikan kosong. “Tujuan utama kunjungan ini adalah keamanan Israel, hubungan Israel dan Amerika,” kata Hanan Ashrawi, pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dikutip Reuters. (andika hendra m)
Komentar