Infeksi Paru-Paru Kambuh, Nelson Mandel Masuk Rumah Sakit

JOHANNESBURG - Mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela kembali dirawat di rumah sakit setelah infeksi paru-parunya kambuh. Kantor Kepresidenan Afrika Selatan kemarin meminta seluruh akyat agar berdoa bagi pahlawan anti-apatheid itu. “Mandela dirawat di rumah sakit karena mengalami infeksi paru-paru sebelum tengah malam pada Rabu (27/3) lalu,” demikian kantor Kepresidenan Afrika Selatan Jacob Zuma pada Kamis lalu. Itu kedua kalinya pada bulan ini Peraih Nobel Perdamain harus dirawat kembali di rumah sakit. Pada awal bulan Maret, dia hanya dirawat selama satu malam di rumah sakit untuk pemeriksaan medis. Padahal, pada Desember lalu, Mandela dirawat di rumah sakit selama hampir tiga pekan karena infeksi paru-paru dan operasi pembuangan batu empedu. “Para dokter memeriksa Mandela untuk menjamin bahwa dia mendapatkan perawatan terbaik dan nyaman,” demikian keterangan kantor kepresidenan. Zuma berdoa agar “Madiba”, panggilan akrab Mandela, cepat sembuh. “Kita berharap rakyat Afrika Selatan dan dunia berdoa bagi Madiba tercinta dan keluarganya,” kata Zuma dikutip AFP. “Kami sepenuhnya percaya atas penanganan tim medis dan mereka akan melakukan segalanya untuk menjamin kesembuhannya,” imbuhnya. Lokasi dan rumah sakit tempat di mana Mandela dirawat tidak dipublikasikan. Selama beberapa bulan terakhir, dunia memang memberikan perhatian serius terhadap kesehatan Mandela, 94. Rumor terhadap kesehatannya dan kabar burung mengenai kematiannya kerap memaksa pemerintah memberikan jaminan bahwa kondisi kesehatannya membaik. Bagaimana kondisi terakhir Mandela? “Dia masih sadar,” kata juru bicara kepresidenan Mac Maharaj told AFP. Pria yang senang memakai kemeja batik ini dikenal sebagai bapak bangsa karena memimpin perjuangan melawan apartheid dan pernah dipenjara selama 27 tahun. Dia menjabat sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan dari tahun 1994 hingga 1999. Tetapi kondisi kesehatannya kini terus menurun. Mandela pertama kali terkena tuberkulosis di tahun 1980-an saat ditahan di penjara Pulau Robben. Di tahun 2011, dia juga pernah dirawat akibat infeksi paru-paru di Johannesburg. Pada awal 2012, dia mengaku kerap mengalami kesakitan di bagian perutnya. Pada awal bulan ini, kawan dan pengacara hak asasi manusia (HAM) George Bizos yang membela Mandela pada 1960-an di persidangannya, mengungkapkan kalau Mandela masih sadar dengan kondisi politik, namun ingatannya telah hilang. “Mandela lupa kalau Walter Sisulu dan beberapa kawan lainnya tidak bersama dengan kita,” kata Bizos kepada Eyewitness News. Sisulu merupakan mantan pemimpin Kongres Nasional Afrika (ANC) yang telah meninggal hampir satu dekade lalu. Awal bulan Februari, dua cucu Mandela merilis sebuah gambar mantan pejuang apartheid itu tersenyum persama dengan cicit termuda. Sepertinya foto tersebut diambil setelah proses pemulihan Mandela setelah dirawat di rumah sakit pada Desember silam. Mandela merupakan simbol persatuan Afrika Selatan. Dia menjadi pejuang yang mentransformasikan pergerakan damai menuju demokrasi. Namun, dia tidak muncul di publik sejak World Cup di Afrika Selatan pada 2010. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford