Australia Tutup Pangkalan di Afghanistan
SYDNEY – Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith kemarin menegaskan pangkalan utama Negeri Kanguru di Tarin Kot, Provinsi Uruzgan, Afghanistan bakal ditutup pada akhir tahun ini. Itu dilakukan seiring dengan ditariknya Pasukan Australia dari wilayah perang itu.
Smith juga menegaskan misi Australia itu telah berjalan terlalu lama. Apalagi, Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Afghanistan juga menutup pangkalan di Tarin Kot di Provinsi Uruzgan. Dengan demikian, misi utama Australia pun bakal mengakhir.
Tanggung jawab keamanan di Uruzgan kemudian akan dipindahkan ke pasukan Afghanistan. Efek penutupan adalah, kata Smith, Australia tidak akan lagi hadir secara permanen di provinsi Uruzgan, dan mayoritas pasukan pertahanan Australia akan ditarik kembali.
“Dengan penutupan pangkalan ISAF di Tarin Kot, mayoritas pasukan Australia bakal kembali dari Afghanistan,” kata Smith dikutip AFP. Langkah ini sesuai dengan agenda Canberra yang menginginkan penarikan 1.550 pasukannya pada 2013. Smith mengutarakan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menarik diri.
“Pada akhir tahun ini, kita akan melihat sedikitnya 1.000 pasukan Australia kembali rumah,” kata Smith. Namun, ratusan pasukan Australia tetap dipertahanan di Kabul atau Kandahar. “Kita telah berada di sana (Australia) selama lebih dari satu dekade. Itu terlalu lama,” imbuhnya. Smith menegaskan perang itu paling mudah ketika memulainya, tetapi paling sulit untuk keluar dari wilayah perang.
Sebenarnya, pasukan NATO bakal melimpahkan wewenang penuh kepada Pasukan Afghanistan pada 31 Desember 2014. Namun, menurut Smith, kondisi warga Uruzgan, Afghanistan, sudah semakin membaik. “Jika kondisi tidak memungkinkan transisi di Uruzgan pada akhir tahun ini, keputusan ini tidak akan dibuat,” paparnya. “Kondisi keamanan di Uruzgan lebih baik dibandingkan ketika kita pertama kali tiba.”
Saat ini masih ada sekitar 1.650 personel militer Australia yang ditempatkan di Afghanistan.
Pasukan Australia ditempatkan di Tarin Kot sejak 2005 dengan sekitar 1.300 tentara berada di Uruzgan, dan sisanya di Kandahar serta Kabul. Sejak konflik 2001, 39 tentara Australia tewas di Afghanistan.
Sementara itu, Panglima Militer Australia Jenderal David Hurley, menegaskan, sejumlah tentara Australia akan tetap bertahan di Afghanistan untuk menjalankan peran sebagai penasihat. “Sementara keputusan untuk mempertahankan pasukan khusus Australia di Afghanistan belum ditetapkan,” kata Jenderal Hurley dikutip BBC.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS John Kerry kemarin berjanji untuk mendukung Afghanistan dengan pengalihan keamanan penjara militer. Kunjungan mendadak Kerry itu sebagai bentuk penegasan penguasaan penuh Penjara Bagram kepada pasukan Afghan. “Setelah bertahun-tahun, akhirnya kita mencapai kesepakatan,” kata Kerry.
Kerry juga menegaskan AS siap berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama demi tercapainya persatuan Afghanistan. “Kita berkomitmen terhadap kedaulatan Afghanistan dan kita tidak akan membiarkan Al-Qaeda atau Taliban menggoyang komitmen ini,” katanya. (andika hendra m)
Komentar