Warga Etnik China Seluruh Dunia Sambut Imlek

BEIJING – Lebih dari satu miliar orang kemarin merayakan kedatangan Tahun Ular dengan hiruk pikuk berbagai perayaan dan kembang api. Mulai dari Australia hingga China, jutaan orang berkumpul bersama dengan keluarga besarnya untuk merayakan Tahun Baru China, Lebih dari 260.000 kotak kembang api terjual di Beijing, China. Padahal, kota tersebut diliputi awan akibat polusi udara. Kantor berita Xinhua menyebutkan penjualan kembang api mengalami penurunan sebesar 37% dibandingkan tahun lalu. Padahal, pada tahun lalu penjualan kembang api mencapai 410.000. Sementara lokasi penjualan kembang api yang diizinkan pemerintah Beijing juga turun menjadi 1.337 kios dari 1.429 kios pada tahun lalu. Tak ayal, perayaan malam tahun baru Imlek berlangsung relatif lebih sepi. Namun, pada tahun ini, pemerintah memperbolehkan penyalaan kembang api dibolehkan selama 16 hari pada masa Imlek. Namun, itu hanya diizinkan di daerah pinggiran kota bukan di wilayah padat penduduk seperti Beijing. Apalagi, Pemerintah China menghimbau agar langit kota terbesar tak terlalu banyak dikotori asap yang selama beberapa pekan ini sudah melampaui level bahaya. Selain mengeluarkan himbauan, pemerintah juga mengurangi keluarnya izin penjualan kembang api serta jumlah produk kembang api yang diperdagangkan. Sebenarnya, kembang api dianggap sebagai salah satu ritual yang wajib dilakukan tiap peringataan Imlek. Itu dianggap sebagai tanda kegembiraan dan mengusir roh jahat yang dapat menganggu kelangsungan kebahagiaan selama setahun ke depan. Akibat polusi udara yang sangat parah selama Januari lalu, berbagai aktivitas luar rumah dibatalkan di Beijing termasuk agenda kegiatan sekolah. Pemerintah kota setempat juga menerbitkan larangan kendaraan milik pabrik-pabrik dan milik negara digunakan di jalanan. Sejumlah warga dirawat, terutama dari kalangan anak dan lansia, di rumah sakit akibat masalah pernafasan dan naiknya tekanan darah serta jantung, tiga penyakit terkait buruknya kualitas udara. Para pemimpin China meninjau fasilitas umum untuk mengetahui kesiapan petugas di lapangan. Pada Sabtu (9/2) lalu, Pemimpin Partai Komunis China Xi Jinping bertemu dengan petugas kepolisian, pekerja konstruksi kereta bawah tanah, supir taksi dan petugas kebersihan jalanan di Beijing. Wakil Presiden China itu mengucapkan terima kasih atas layanan mereka selama ini. Selain itu, Perdana Menteri (PM) China Wen Jiaobao menghabiskan malam tahun baru Imlek bersama para pekerja dan rakyat miskin. Tahun baru Imlek kali ini disebut dengan tahun ular. Ular dalam tradisi China dikenal sebagai simbol kebijaksaan, kekayaan dan umur panjang. Ular dianggap kurang menguntungkan dibandingkan binatang lainnya pada zodiak China. Tahun Ular dikatakan sebagai tahun yang akan membawa banyak kesempatan untuk memulai karir atau studi baru. Di Taiwan, vihara dipadati warga. Presiden Taiwan Ma Ying-jeou memberikan angpau merah berisi uang senilai satu dolar Taiwan. Ribuan warga juga ramai-ramai membeli tiket lotre tahun baru Imlek dengan hadiah utama sebesar USD6,89 juta. Dari Sydney, Australia, pesat kembang pada berlangsung sangat meriah. Parade senja juga digelar hingga pekan depan dengan menampilkan 3.500 artis. Pesta itu digelar untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Dalam pesat di akun Twitter, PM Australia Julia Gillard mendoakan 900.000 warga etnik China di Australia agar sehat dan sejahtera pada Tahun Ular ini. Dari antariksa, seorang astronot Kanada, Chris Hadfield, dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS) pada Sabtu lalu mengirimkanm pesan selamat ulang tahun Imlek kepada seluruh warga etnik China di bumi. “Selamat Tahun Baru Imlek. Semoga dipenuhi kegembiraan dan kesuksesan,” demikian tulis Hadfield dikutip Space.com. “Untuk merayakannya, kita mengirimkan pesawat antariksa Progress untuk membakar seperti kembang api di angkasa.” Pesawat antariksa Progress 48 milik Rusia dilepaskan dari ISS pada Sabtu lalu dan digantikan dengan Progress 50 yang bakal tiba pada hari ini. Hadfield juga merilis beberapa foto China yang diambil dari angkasa itu. Foto-foto itu termasuk kondisi Shanghai pada malam hari dan kota Hangzhou yang dipenuhi awan. (andika hendra m)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford