Militer China Bekingi Hacking Bangunan milik Unit 61398, unit militer rahasia China, kemarin tampak menjulang di pinggiran Shanghai. Perusahaan keamanan komputer AS menuding unit militer rahasia China berada di balik serangkaian serangan hacking (peretasan). SAN FRANCISCO – Sebuah unit rahasia militer China berbasis Shanghai dipercaya berada di balik serangkaian serangan hacking (peretasan) di dunia, terutama di Amerika Serikat (AS). Tudingan itu dilancarkan Mandiant, sebuah perusahaan keamanan komputer asal Amerika Serikat (AS). Mandiant mengidentifikasi Unit 61398 Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) yang berbasis di Shanghai kerap mengendalikan serangan peretasan. Mandiant juga mengungkapkan unit tersebut melancarkan serangan berkelanjutan terhadap komputer industri besar. ”Sistem kerja Unit 61398 itu dianggap ‘rahasia negara’ bagi China.Kami percaya itu sebagai ‘operasi jaringan komputer’,”demikian laporan Mandiant yang dirilis pada Senin (18/2) waktu setempat.”Serangan itu berasal dari China dan kita menginginkan agar tim kita untuk mempersenjatai dan menyiapkan para profesional keamanan komputer agar memerangi ancaman tersebut dengan efektif.” U nit 61398 terletak di Jalan Datong, distrik Pudong, Shanghai, China. Unit ini memiliki ribuan staf yang juga mahir berbahasa Inggris dan pemrograman komputer serta operasi jaringan komputer. Tapi, belum ada penjelasan kenapa banyak sekali serangan yang datang dari gedung 12 lantai itu.”Serangan terhadap jaringan internet di dunia ini dilakukan dari satu perkampungan itu,”kata Kevin Mandia,pendiri Mandiant dikutip New York Times. Unit itu telah mencuri ratusan terabytes data dari sedikitnya 141 organisasi dan industri sejak awal 2006.”Sebagian besar korban terletak di Amerika Serikat (AS), dan sebagian kecil di Kanada dan Inggris.Informasi yang dicuri mulai dari rencana akuisisi serta merger hingga email para eksekutif,” ungkap Mandiant. Mandiant sangat paham PLA bakal mengubah taktik sebagai merespons laporan tersebut. Kesimpulan laporan Mandiant menguatkan tudingan anggota Kongres dan otoritas intelijen AS yang memiliki kesimpulan sama.Sudah sejak lama Kongres dan intelijen AS menuding PLA memainkan misi spionase ekonomi dengan metode peretasan jaringan komputer. Pada November 2011, Eksekutif Kontra-Intelijen Nasional AS memublikasikan data yang menunjukkan China sebagai pencuri terbesar perdagangan AS yang dilakukan secara rahasia. Gedung Putih mengaku sangat paham dengan laporan Mandiant. Bahkan, Tommny Vietor, juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC), menyatakan bahwa pihaknya fokus terhadap tingkatan tertinggi mengenai pencurian dunia maya termasuk pejabat senior China, termasuk militer. ”Kami tetap melanjutkan fokus tersebut,”kata Vietor. Bagaimana dengan tanggapan Beijing? Kementerian Luar Negeri China kemarin langsung membantah keterlibatan militer dalam operasi peretasan.Negeri Panda juga meragukan fakta- fakta yang ditampilkan dalam laporan Mandiant. ”Serangan peretasan merupakan kejahatan transnasional dan tak diketahui namanya. Menentukan asal mereka sangatlah sulit. Kami tidak mengetahui bagaimana fakta-fakta yang disebut laporan itu dapat dipercaya,” kata Juru Bicara Kemlu China Hong Lei dikutip Reuters. ”Kritik yang sewenang-wenang berdasarkan data yang belum sempurna itu sangat tak bertanggung jawab,tidak profesional dan tidak membantu menyelesaikan masalah.” andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/news/militer-china-bekingi-hacking

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford