Sidang Perkosaan Mahasiswi di India - Selama di Tahanan, Pemerkosa Mengaku Disiksa Polisi
NEW DELHI – Seorang pengacara yang membela para pemerkosa mahasiswi kemarin menuding kliennya disiksa oleh polisi.Pengacara itu, Manohar Lal Sharma, mengungkapkan lima tersangka yang berusia 19–35 tahun itu dipaksa untuk mengaku melakukan pemerkosaan sejak penangkapan mereka.
Pernyataan ini diungkapkan saat sesi kesaksian di depan para hakim yang memimpin persidangan kedua pada kasus itu. Dalam pembelaan, pengacara itu meragukan kepribadian korban perkosaan yang berusia 23 tahun. ”Semua tersangka dipukuli oleh polisi untuk mengumpulkan pernyataan agar sesuai dengan bukti yang mereka kumpulkan,” kata Sharma kepada AFP di luar Pengadilan Distrik Saket di selatan Delhi.
”Klien saya dipaksa untuk mengakui kejahatan yang tidak mereka lakukan.” Sharma mengatakan,buktibukti dimanipulasi untuk meredam kemarahan publik.”Mereka tidak bersalah,” kata Sharma sebelum memasuki ruang sidang,dikutip BBC.
Dia juga mengatakan akan mengonfrontasi polisi tentang bagaimana bukti-bukti dimanipulasi guna menjerat orangorang tidak bersalah. ”Saya bersedia mewakili mereka sehingga keadilan bisa ditegakkan. Apa yang saya ketahui adalah mereka disiksa selama 15 hari,”katanya. Sharma membela dua tersangka yang telah mengajukan diri bahwa mereka tidak bersalah. Sedangkan dua pengacara lainnya bakal membela tiga terdakwa lainnya.
Menurut pengacara untuk tiga terdakwa lainnya, VK Anand dan AP Singh, permohonan pembelaan dari tiga tersangka belum diputuskan. Terdakwa keenam yang berusia 17 tahun diadili di pengadilan anak-anak. Polisi menolak memberikan tanggapan atas pernyataan pengacara tiga terdakwa.Lima orang itu dikenai dakwaan melakukan pemerkosaan beramai- ramai dan pembunuhan seorang mahasiswa berusia 23 tahun di bus di New Delhi pada 16 Desember 2012.
Mereka kemarin hadir dalam sidang lanjutkan di Pengadilan Distrik Saket dengan pengamanan ketat. Sidang akan dilanjutkan pada 14 Januari dan kasus ini belum dilimpahkan ke pengadilan kilat. Bila terbukti bersalah,lima terdakwa menghadapi hukuman mati. Atas perintah hakim Namrita Anggarwal, persidangan pemerkosaan itu tertutup oleh media.
Korban perkosaan yang menderita luka parah akibat dipukuli meninggal di rumah sakit Singapura setelah 13 hari insiden pemerkosaan yang menghebohkan berbagai pihak di India.Ayah korban mengaku bangga dengan putrinya karena kematiannya mampu membangkitkan kesadaran seluruh rakyat India mengenai pentingnya perlindungan perempuan.
”Dia telah membawa kebangkitan bagi masyarakat. Masyarakat tidak lagi buta terhadap berbagai insiden yang terjadi setiap hari,” kata ayah korban kepada jaringan televisi Inggris, ITV. ”Kita dapat mengubah diri kita. Jika tidak ada perubahan, sesuatu yang menakutkan itu tidak akan berhenti.” andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/news/sidang-perkosaan-mahasiswi-di-india-selama-di-tahanan-pemerkosa-mengaku-disiksa-polisi
Komentar