Obama Dukung Reformasi-Kepemilikan Senjata Api Warga Sipil Bakal Diperketat
WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Senin (14/1) waktu setempat berjanji mendukung reformasi senjata yang bakal mengontrol kepemilikan senjata api bagi warga sipil.
WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Senin (14/1) waktu setempat berjanji mendukung reformasi senjata yang bakal mengontrol kepemilikan senjata api bagi warga sipil.
Kepastian penegasan Obama itu diungkapkan satu bulan setelah penembakan massal di SD Sandy Hook, Newtown, Connecticut,yang mengakibatkan banyak warga AS mengalami trauma.Obama juga mempertanyakan apakah undangundang (UU) baru mengenai senjata itu bakal lolos di Kongres. Obama mengutarakan bahwa Wakil Presiden Joe Biden telah menyampaikan rekomendasi reformasi “akal sehat” setelah pertemuan bersama kelompok lobi senjata api, pengacara, pakar kesehatan mental, pakar peranti lunak,dan pegiat industri perfilman.
Dia mengungkapkan bakal menjabarkan pendapatnya kepada rakyat AS pada akhir pekanini. Namun, dia mendukung pemb a r u a n larangan senapan serbu, melarang penjualan magasin (tempat peluru) dan pengecekan latar belakang pemilik senjata. “Titik pijak saya adalah tidak perlu mengkhawatirkan politik. Titik pijak utama saya adalah fokus untuk memusatkan perhatian pada apa yang masuk akal, pada apa yang bisa dijalankan.
Apa yang harus kita lakukan agar anak-anak kita aman,”tegas Obama di Gedung Putih dikutip AFP. Dia mendesak para anggota Kongres untuk menggunakan hati nurani mereka dalam melihat apakah pembantaian yang terjadi di sekolah dasar di Newton itu mengharuskan adanya pendekatan baru menyangkut pengawasan senjata api.
Obama mengatakan, dia akan dengan penuh semangat mewujudkan langkah-langkah pengawasan senjata api di awal periode kedua jabatannya sebagai presiden, baik di tingkat legislatif maupun eksekutif. Namun, dia tidak yakin bagaimana upaya reformasi itu akan berjalan di lingkungan politik yang terpecah.“Apakah semua akan lolos di Kongres? Saya tidak tahu,”katanya. Obama pantas khawatir.
Pasalnya, sebagian besar anggota Kongres memang menentang UU yang membatasi pengawasan senjata api. Apalagi, para pelobi senjata juga telah giat intensif untuk menggagalkan rencana UU tersebut. Sementara, David Keene, Presiden Asoasiasi Senjata Nasional (NRA)–kelompok utama pendukung hak-hak pemilik senjata api–menegaskan larangan kepemilikan senapan serbu sepertinya tidak bakal lolos di Kongres.
NRA menolak proposal yang telah disepakati Gedung Putih. Mereka malah menyarankan agar pasukan bersenjata berjaga- jaga di setiap sekolah di seluruh AS. Hal berbeda diungkapkan Wali Kota New York dan pendukung pengetatan penjualan senjata, Michael Bloomberg. Dia menegaskan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang keselamatan senjata di Baltimore pada Senin (14/1) lalu menekankan adanya pemahaman para pemiliksenjatamengenai “akal sehat”.
“Kita memiliki UU pada buku-buku yang membutuhkan pengecekan latar belakang ketika para penjual menjual senjata. Ini adalah waktu bagi presiden dan Kongres untuk membuat UU yang mengatur semua penjualan senjata,” tutur Bloomberg. Jajak pendapat ABC News/ Washington Post menyebutkan, sebagian rakyat AS mendukung pelarangan penjualan senapan serbu dan amunisi berkapasitas besar.
Sekitar 88% responden mendukung pengecekan lebih detail bagi setiap pembelian senjata, 76% mendukung pengecekan pembeli amunisi,71% mendukung penciptaan pusat data federal untuk melacak penjualan senjata, dan 65% mendukung pelarangan penjualan amunisi kapasitas besar. Obama memang mempertaruhkan masa depan politiknya demi reformasi senjata. Menurut para pengamat, apa yang dilakukan Obama itu terlalu berisiko. ● andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/news/obama-dukung-reformasi-kepemilikan-senjata-api-warga-sipil-bakal-diperketat
Komentar