Kapal Tenggelam, 4 ABK Indonesia Selamat
JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Indonesia kemarin menyatakan kalau empat Warga Negeri Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) dinyatakan selamat. Direktur Perlindungan WNI Kemlu Tatang Razak mengungkapkan kalau empat WNI yang selamat itu sudah termasuk dalam 15 ABK yang dilaporkan selamat.
“4 WNI yang selamat itu sedang di rawat di Rumah Sakit di Kholms, Shakalin, Rusia,” kata Tatang Razak kepada Harian SINDO. Dia menuturkan kalau kapal tangkap ikan “Chance 101” berbendera Rusia tenggelam pada Minggu pagi (27/1) waktu setempat di perairan dekat pulau Shakalin. “Jumlah total ABK mencapai 30 orang,” tuturnya.
Kemlu belum memastikan bagaimana nasib tujuh WNI yang belum diketahui informasinya. Menurut Tatang, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow terus berkoordinasi dengan otoritas Shakalin, Perwakiln Kemlu di Shakalin dan berbagai badan penyelamat.
“Pejabat KBRI bakal segera lokasi. Penerbangan paling cepat ke sana sore ini (kemarin sore) dan besok pagi (hari ini) dari Vladivostok,” tegas Tatang. Kemlu dan KBRI Moskow terus mengikuti perkembangan upaya penyelamatan para ABK WNI tersebut.
Sementara itu, Direktur Informasi dan Media Kemlu P.L.E. Priatna menambahkan pesan dari Dubes RI di Moskow Djauhari Oratmangun bahwa jarak Moscow ke tempat kejadian, Shakalin, adalah 10 jam terbang dan hanya ada 1 penerbangan. “Staf KBRI Moskow juga telah dikirim agar melihat langsung keempat WNI di Rumah Sakit,” tutur Priatna.
Seperti dilaporkan AFP, sedikitnya delapan orang dikhawatirkan tewas dan tujuh orang lainnya masih belum ditemukan. Namun belum jelas kewarganegaraan ABK yang masih hilang tersebut.
Menurut Juru Bicara Badan Penyidik Transportasi Regional, Natalya Salkina, delapan pelaut yang meninggal itu membeku di sebuah sekoci. “18 orang di sekoci dan delapan orang meninggal karena hypothermia. Jenazah yang meninggal dibuang untuk mengurangi berat sekoci,” kata Salkina dikutip AFP. 10 korban selamat yang berada dalam satu sekoci berhasil diselamatkan kapal kargo Rusia dan didaratkan di Pulau Sakhalin di Pasifik. Salkina menjelaskan infomasi delapan orang meninggal itu berasal dari korban selamat.
Sementara itu, lima korban selamat berhasil diselamatkan oleh kapal pukat ikan. Lima korban itu dikirim ke daratan utama Rusia. Kementerian Darurat Rusia menjelaskan kalau pencarian tujuh ABK lainnya masih terus dilanjutkan. Upaya pencarian dilakukan dengan menggunakan pesawat ampibi Beriev Be-200 dan helikopter Mi-8.
Kapal penangkap ikan itu mengangkut 30 ABK kapal itu terdiri dari 19 warga Rusia dan 11 WNI. Kapal penangkap ikan itu tenggelam karena dihantam gelombang besar saat bermanuver di sebelah Timur daerah Svetlaya Village, kawasan Primorye, Rusia. Kantor berita ITAR-Tass mengutip perwakilan perusahaan kapal mengungkapkan kalau kapal dihantam dua gelombang besar dan langsung berubah haluan. “10 menit kemudian, ABK diperintah untuk menyelamatkan diri dengan sekoci,” demikian dilaporkan ITAR-Tass. (andika hendra m)
Komentar