Obama Mulai Upayakan Reformasi Aturan Senjata
WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mulai merespon janjinya untuk mereformasi aturan mengenai penjualan dan pembelian senjata. Dia bertemu dengan para pejabat senior untuk mendikusikan bagaimana merespon penembakan di sebuah sekolah di Newtown, Connecticut yang menewaskan 20 anak dan enam orang dewasa.
Pada Senin (17/12) waktu setempat, Obama bertemu dengan Wakil Presiden Joe Biden, Menteri Pendidikan Arne Duncan, Jaksa Umum Eric Holder dan Menteri Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan Kathleen Sebelius. Mereka mendiskusikan proposal yang bertujuan untuk mengurangi kekerasan senjata. Dilaporkan Washington Post, Biden bakal memimpin insiatif tersebut.
Insiatif pemerintahan Obama itu bakal mendapatkan dukungan luas. Senator asal Virginia Mark Warner mengungkapkan “status quo” tidak dapat diterima. “Perlunya pengetatan senjata secara rasional,” tegasnya. Hal senada juga diungkapkan Senator asal California Dianne Feinstein yang sejak lama mendukung perubahan regulasi persenjataan. Dia pada sesi sidang kongres tahun depan bakal mengenalkan rancangan undang-undang larangan penjualan senjata.
Bahkan, para senator yang selama dikenal berpihak terhadap kebebasan kepemilihan senjata, justru berbalik. Salah satunya Senator Demokrat Joe Manchin. “Sebelum kita melihat banyak bayi kita menjadi korban kekejaman,” katanya kepada MSNBC. Faktanya, ribuan anak-anak AS memang tewas akibat kekerasan senjata api.
Kemudian, Senator Demokrat Harry Reid yang dikenal sebagai politisi pro-senjata itu juga menyatakan perubahan hukum dan budaya. Menurut dia, diperlukan aturan untuk melarang senjata api. Bagaimana dengan kubu Republik? Mereka tetap mengecam tragedi penambakan massal tersebut. Tapi, mereka juga tidak terlalu intensif dalam perundingan mengenai senjata.
Sebelumnya, Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney mengungkapkan undang-undang pengkontrolan senjata merupakan jawaban atas kekerasan di AS. “Itu merupakan masalah yang komplek yang membutuhkan solusi yang kompleks,” kata Carney. “Tidak ada satu paparan legislasi, tidak ada satu tindakan yang dapat memenuhi jawaban permasalahan tersebut.”
Dia menambahkan Obama mendukung pengaktifan kembali larangan penjualan senjata yang telah kadaluarsa pada 2004. Apalagi, Kongres juga bakal mendukung hal itu. Namun, Carney menolak memberikan komentar mengenai prioritas itu pada pemerintahan kedua Obama nanti.
Sementara itu, Walikota New York Michael Bloomberg meminta tindakan cepat untuki membantasi jumlah korban tewas akibat senjata pi. Berdasarkan catatan Pusat Pencegah dan Pengkontrolan Penyakit menyebutkan 30.000 orang tewas sia-sia akibat senjata api.
“Perlunya kekuasaan untuk menangani kekerasan ini. Ini merupakan hal kritis yang harus dilakukan segera,” kata Bloomberg dikutip AFP. “Kata-kata saja tidak cukup. Diperlukan langkah nyata untuk mewujudkannya.” (andika hendra m)
Komentar