Korut Gelar Pesta
SEOUL – Ratusan ribu warga Korea Utara (Korut) kemarin turun ke jalanan untuk merayakan kesuksesan peluncuran roket.
Pesta di gelar meski cuaca beku menghantui warga Korut. Banyak warga yang mengenakan jas hujan dalam pesta tersebut. Para tentara juga menggunakan seragam tahan air. Namun, kemeriahan dan kegembiraan nampak menjadi atmosfir yang sangat membahana bagi rakyat Korut.
Pesta rakyat Korut itu sebagai dukungan penuh kepada kepemimpinan baru Kim Jong-un. Mereka menari dan berdansa bersama untuk merayakan kesuksesan pemerintahannya. Gambar raksasa ayah Jong-un, Kim Jong-il dan kakeknya, Kim Il-sung, tampak di lapangan pusat Korut.
Ditegaskan oleh Jong-un, peluncuran roket itu menunjukkan pemerintahannya tak tergoyahkan. Dia juga berjanji bakal terus melanjutkan program peluncuran roket. “Peluncuran satelit di masa mendatang bertujuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan ekonomi negara,” kata Jong-un dikutip KCNA.
Bahkan, Jong-un juga dilaporkan mengujui pusat kontrol misi peluncuran roket sebelum lepas landas pada Rabu pagi (12/12) lalu. Dia sempat memuji loyalitas dan patriotisme para tim teknis yang terlibat dalam peluncuran tersebut. “Korut telah menunjukkan pendirian teguh kepada dalam dan luar negeri mengenak hak negara dalam menggunakan ruang angkasa untuk kepentingan damai,” tegas Jong-un.
Kesuksesan peluncuran roket itu mendapatkan pujian dari dalam negeri. “Ini merupakan pencapaian Kim Jong-un atas loyalitas, keberanian dan kebijaksanaannya,” ujar Jan Chol, presiden Akademi Negara Ilmu Pengetahuan, dikutip AFP. Akademi itu juga ikut membantu proyek pengembangan roket Korut.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kim Ki-nam. “Dibawah kepemimpinan Kim Jong-un, kita telah berhasil melakukan tugas suci untuk membangun bangsa yang sejahtera dan kuat,” kata Kim Ki-nam, anggota politburo Partai Pekerja Korea, dikutip Reuters.
Sementara para analis menegaskan adanya simbolisme peluncuran roket sebagai bentuk motivasi bagi Korut agar menunjukkan kepemimpinan Jong-un sangat kuat. “Peluncuran roket itu juga memenuhi keinginan terakhir Kim Jong-il,” kata Yoo Ho-yeol, pakar politik dari Universitas Korea di Seoul. Kata dia, kesuksesan peluncuran itu juga memperkuat kekuasaan dan kekuatan Jong-un dalam mengendalikan elit militer negaranya, mengamankan para loyalisnya dan memicu solidaritas di bawah kepemimpinannya.
Kesuksesan peluncuran roket itu berkat paman Jong-un, Jang Song-thaek dan Choe Ryong-hae, petinggai militer Korut. “Peluncuran roket itu memperkuat posisi Jang Song-thaek dan Choe Ryong-hae yang menjadi penasehat utama Jong-un,” kata Baek Seung-joo dari Institut Korea untuk Analisis Pertahanan di Seoul.
Sementara itu, Korea Selatan (Korsel) menegaskan telah mengumpulkan serpihan roket yang jatuh dan akan mempelajari teknologi yang digunakan. “Kapal penyelamatan laut dalam Angkatan Laut mengumpulkan serpihan roket tahap pertama sekitar pukul 00:26 dan membawanya ke pangkalan Komando Dua di Pyeongtak,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min-seok, demikian Yonhap. “Serpihan itu dideteksi untuk menentukan kemampuan roket Korut.”
Kemudian, Amerika Serikat (AS) telah menggelar pertemuan dengan sejumlah negera kunci untuk merespon peluncuran tersebut. “Kami bekerja, baik bersama rekan enam pihak dan Dewan Keamanan PBB - China masuk dalam dua kategori tersebut - terkait respon yang jelas dan kredibel atas apa yang telah dilakukan Korea Utara,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland.
Dewan Keamanan PBB telah mengecam peluncuran tersebut dengan menyebut bahwa tes rudal melanggar dua resolusi PBB yang melarang Pyongyang melakukan aktivitas tersebut pasca uji coba nuklir 2006 dan 2009.Baik AS, Korsel dan Jepang meyakini Korea Utara tengah membangun rudal jarak jauh yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Mereka juga menginginkan adanya sanksi yang lebih berat pasca peluncuran roket pekan ini. Hanya saja, China sebagai sekutu utama Korut selalu mencegah sanksi. (andika hendra m)
Komentar