Sikap Mursi Melunak
KAIRO — Presiden Mesir Muhammad Mursi berusaha melunak untuk menyelesaikan krisis yang disebabkan dia ingin memperluas kekuasaannya. Mursi menegaskan bahwa dekrit yang melarang segala bentuk tuntutan terhadap keputusannya itu tetap berlaku.
Namun, dekrit tersebut hanya dibatasi ruang lingkupnya. “Tidak ada perubahan deklarasi konstitusi,” kata juru bicara kepresidenan,Yasser Ali, dikutip AFP. Dia menambahkan, Mursi mengklarifikasi keputusan itu hanya berkaitan dengan kekuasaan kedaulatannya untuk melindungi institusi dan menekankan dekrit itu berlaku sementara. “Presiden Mursi menghargai independensi kehakiman,” imbuhnya.
Pemerintahan Mursi bersikeras bahwa dekritnya itu sebagai upaya untuk mempercepat reformasi dan menyelesaikan transformasi demokrasi di Mesir.Namun, kubu liberal dan sosialis menganggap dekrit itu sebagai sikap otoriter Mursi melebihi mantan Presiden Husni Mubarak. Melunaknya Mursi itu setelah dia bertemu anggota Dewan Tertinggi Kehakiman pada Senin malam (26/11) waktu setempat.
Para hakim diperkirakan menerima sikap lunak Mursi. Seorang hakim yang mengikuti pertemuan itu menjelaskan, imunitas terbatas kekuasaan kedaulatan, maka itu bakal dikompromikan.“Namun, ada beberapa perhatian terhadap teks yang tetap tidak berubah, ”kata sumber itu. Pada Kamis (4/12) pengadilan bakal menguji legalitas dekrit yang dikeluarkan Mursi.
Abdel Meguid al-Moqannen, Deputi Kepala Dewan Negara, lembaga administrasi tertinggi di Mesir,mengungkapkan bahwa pengadilan administrasi bakal menguji kasus dekrit presiden itu pada 4 Desember. “Lebih dari 12 tuntutan hukum telah diajukan untuk menentang dekrit presiden itu,” kata Moqannen, dikutip kantor berita MENA.
Hasil keputusan pengadilan itu yang bakal menjadi acuan bagi kubu oposisi dan pemerintah untuk menentukan apalah dekrit itu legal atau tidak. Sementara, para demonstran dari kubu pro-Mursi dan anti-Mursi sama-sama menduduki Lapangan Tahrir.Para aktivis anti-Mursi yang sebelumnya menguasai Lapangan Tahrir telah berkemah sejak Jumat lalu. Monar Amer, juru bicara gerakan oposisi Popular Current,mengungkapkan bahwa pihaknya menginginkan pembatalan dekrit. “Tapi, itu tidak dilaksanakan,” katanya kepada Reuters.
Mereka memasang spanduk yang berisi kecaman terhadap Ikhawanul Muslimin (IM), kelompok yang mendukung Mursi.“IM telah mencuri revolusi,” demikian salah satu bunyi spanduk.“Presiden mendorong rakyat terjerumus perang sipil,” tulis yang lain.
Selain di Kairo,seruan demonstrasi juga digelar di Alexandria dan beberapa kota lain. Sebuah klinik juga telah dibangun di tengah lapangan disertai puluhan ambulans. Jalanan di sekitar ibu kota Mesir relatif sepi, beberapa sekolah juga masih ditutup meski kementerian pendidikan menyebutkan sekolah dan universitas beroperasi seperti biasa.
Dalam aksi demonstrasi kemarin terjadi bentrok antara demonstran anti-Mursi dan polisi di sekitar Lapangan Tah-rir. Di dekat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kairo, ratusan demonstran anti-Mursi melempari polisi dengan batu dan kayu. andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/news/sikap-mursi-melunak
Komentar