PM Thailand Hadapi Mosi Tidak Percaya
BANGKOK – Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra kemarin menghadapi debat mosi tidak percaya yang diluncurkan oposisi di parlemen. Mosi tidak percaya itu sehari setelah demonstrasi berujung kerusuhan di Bangkok.
Meski demikian, mosi yang juga menargetkan tiga menteri itu berpeluang kecil untuk lolos di parlemen yang didominasi Partai Puea Thai yang dipimpin Yingluck dan koalisi partai berkuasa. “PM gagal memimpin negara ini seperti janjinya. Dia membiarkan korupsi,” kata anggota parlemen oposisi Partai Demokrat Jurin Laksanavisit pada awal debat, dikutip AFP. Debat mosi tidak percaya itu diperkirakan berlangsung tiga hari. “Dia juga membiarkan orang luar memengaruhinya dan mengontrol pemerintahannya,” imbuhnya menyindir kakak Yingluck, mantan PM Thaksin Shinawatra.
Selain Yingluck, Deputi PM Thailand Chalerm Yubamrung, Menteri Pertahanan Sukumpol Suwanatat, dan Deputi Menteri Dalam Negeri Chat Kuldilok juga menjadi target oposisi. Oposisi menuduh Yingluck hanya menjadi boneka Thaksin. Menghadapi ancaman mosi tak percaya itu,Yingluck yakin pemerintahannya mampu bertahan. Itu karena koalisi berkuasa yang terdiri atas enam partai menguasai tiga perlima kursi di majelis rendah parlemen.
“Parlemen memiliki tugas mengawasi kerja pemerintah yang ditunjukkan melalui mosi tidak percaya. Saya siap mendengarkan perbedaan pandangan dan memberikan penjelasan sesuai dengan sistem demokrasi parlemen,” kata Yingluck pada pidato resminya. “Saya siap mendengarkan beragam ide dan proposal serta bekerja sama untuk memecahkan berbagai masalah.”
Sementara itu, sebagian besar rakyat Thailand percaya PM Yingluck mampu memenangkan debat mosi tidak percaya itu. Jajak pendapat yang dirilis Abac Poll menunjukkan 74,4% responden menganggap PM Yingluck mampu menjawab pertanyaan yang diajukan dalam debat itu. Sebanyak 26,5% menganggap PM Yingluck bakal gagal menjawab pertanyaan. Adapun 75,9% responden menganggap debat mosi tidak percaya itu tidak bakal mengubah pemerintahan, namun 24,1% berpendapat sebaliknya.
Debat mosi tidak percaya yang dilanjutkan pemungutan suara pada Rabu (28/11) itu didahului unjuk rasa yang berujung bentrok dengan polisi antihuru hara. Polisi menembakkan gas air mata dan menangkap 138 aktivis oposisi. Jumlah demonstran yang hanya 20.000 orang itu jauh lebih kecil daripada target oposisi mengumpulkan setengah juta demonstran. Unjuk rasa itu digerakkan oleh kelompok prokerajaan Thailand, Pitak Siam (Melindungi Siam),Sabtu malam.
Polisi Thailand kemarin membebaskan 137 pengunjuk rasa yang ditahan tanpa tuduhan. Seorang pria,yang mengendarai truk, dituduh melanggar undang-undang keamanan khusus yang diberlakukan pemerintah untuk mengatasi unjuk rasa. ●andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/news/pm-thailand-hadapi-mosi-tidak-percaya
Komentar