Kebakaran Kedua Landa Pabrik Garmen
DHAKA – Pasukan pemadam kebakaran Bangladesh kemarin berjuang untuk memadamkan kebakaran pabrik garmen. Insiden itu berlangsung sehari setelah kebakaran pabrik garmen di lokasi berbeda yang menewaskan 110 pekerja pada Sabtu malam (24/11). Kebakaran kemarin menghancurkan seluruh fasilitas pabrik di luar kawasan Ibu Kota Dhaka.Tidak ada korban jiwa dalam tragedi tersebut setelah tim penyelamat berusaha mencari dan menyelamatkan seluruh pekerja di pabrik.
Tim penyelamat khawatir para pekerja mengalami gangguan pernafasan yang disebabkan asap beracun. “Sebagian pekerja memecahkan jendela besi di lantai atas dan berusaha melarikan diri ke lokasi yang aman ke gedung lainnya,”kata Deputi Komisioner Distrik Dhaka Nisharul Arif kepada AFP. “Kami tidak mendapatkan korban jiwa dan berhasil menguasai api. Kebakaran pabrik itu bermula pada lantai pertama karena banyak pakaian yang mudah terbakar.”
Sementara, ribuan pekerja kemarin menggelar aksi unjuk rasa. Mereka meminta perlindungan yang lebih baik setelah kebakaran pada Sabtu malam yang menewaskan 110 orang. Menurut para korban selamat, para pekerja yang sebagian besar adalah perempuan berusaha melarikan diri di tengah kobaran api yang menghanguskan pabrik. “Para pekerja dari beberapa pabrik pun meninggalkan pekerjaannya serta memilih bergabung dengan aksi demonstrasi,” kata Kepala Polisi Dhaka Habibur Rahman.“Mereka menginginkan hukuman berat bagi pemilik Tazreen.”
Di Ashulia, zona industri yang menjadi lokasi pabrik Tazreen, ratusan pabrik kemarin tidak beroperasi karena para pekerjanya sedang berkabung. Hari berkabung nasional bakal digelar pada Selasa (hari ini). Para pekerja memblokade jalanan dan memaksa agar perusahaan yang beroperasi untuk tutup. “Saya belum menemukan ibu saya,” ujar Shahida, salah pekerja yang mengaku sebagai keluarga korban, kepada Reuters.“ Saya menuntut keadilan. Saya menuntut agar si pemilik pabrik ditangkap.”
Selain korban tewas, kebakaran itu sempat mengakibatkan 1.000 karyawan terperangkap dan banyak yang melompat dari gedung bertingkat di Pabrik Tazreen Fashion. Sebanyak 150 orang mengalami luka bakar.“Kebakaran ini disebabkan pengabaian keselamatan pekerja dan kesejahteraan mereka,”kata Amirul Haque Amin, Presiden Federasi Pekerja Garmen Nasional Bangladesh.
Menurut kepala kepolisian lokal Ashulia, Badrul Alam, pihaknya telah membuka kasus pembunuhan dalam insiden kebakaran itu. Penyidikan yang dilakukan pemerintah dan polisi itu sedang berusaha mengungkapkan keterlibatan pemilik pabrik yang mengabaikan aturan keselamatan. “Kami tidak ingin pilih kasih,”janji Alam. Persiapan penguburan massal terhadap 59 jenazah yang belum diidentifikasi kemarin dilaksanakan.
“Kami hanya menyimpan contoh DNA para pekerja yang tewas untuk mengidentifikasi para keluarga korban untuk pembagian kompensasi,” kata Komisioner Polisi Dhaka,Yusuf Harunhe. Sedikitnya 500 orang tewas akibat kecelakaan di pabrik garmen di Bangladesh sejak 2006. Terdapat 4.500 pabrik garmen di Bangladesh karena dikenal sebagai eksportir garmen terbesar di dunia setelah China.
Nilai ekspor garmen mencapai USD19 miliar per tahun atau 80% kapasitas ekspor nasionalnya. Sektor garmen Bangladesh mempekerjakan 40% para pekerja industri meski kondisi pekerjaannya relatif berat dan keselamatan kerjanya kurang menjamin. ● andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/news/kebakaran-kedua-landa-pabrik-garmen
Komentar