Pesaing Chavez Gelar Pawai Terbesar

CARACAS – Ratusan ribu pendukung calon presiden (capres) oposisi Henrique Capriles menggelar pawai terbesar di jalanan ibu kota Venezuela kemarin. Hari terakhir kampanye itu dimanfaatkan oposisi, untuk memberikan sinyal ancaman terhadap Hugo Chavez yang ingin terpilih lagi sebagai presiden. Kampanye Capriles merupakan pawai politik terbesar dalam sejarah Venezuela.Begitu banyak pendukung yang datang dalam pawai itu,membuat Capriles mengklaimnya sebagai aksi massa terbesar yang pernah terjadi di Caracas. “Bolivar Avenue terlalu kecil buat kita,”katanya menyebut nama jalan utama di kota itu. “Saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya. Saya pikir ini merupakan kampanye terbesar di Caracas yang pernah terjadi,” kata Capriles di depan ribuan pendukungnya. “Kamu lihat itu,kamu merasakan itu: Presiden Capriles!” demikian teriakan pendukung Capriles. Mantan gubernur Negara Bagian Miranda, Capriles, kerap membandingkan dirinya sebagai David yang bertarung melawan Goliath. Dia berharap dapat menghidupkan cerita Injil tentang seorang bocah laki-laki yang mampu mengalahkan raksasa sebelum menjadi raja Israel. Capriles akan menantang presiden berhaluan sosialis, Hugo Chavez, dalam pemilu pada Minggu (7/10) mendatang. “Saya tanya kamu, rakyat Venezuela, untuk menghakimi: siapa bagian proses perubahan. Dan,siapa yang disakiti oleh kekuasaan yang bersikukuh dan mencurangi rakyat Venezuela?” kata Capriles penuh emosional di depan pendukungnya, dikutip AFP. Kepada pendukungnya, Capriles mengatakan bahwa Chavez adalah presiden dengan janji-janji yang tidak terpenuhi. Capres dukungan 30 partai oposisi ini juga berjanji menuntut keadilan bagi tiga pendukung partai oposisi yang tewas ditembak, saat menuju lokasi kampanye akhir pekan lalu.“Saya ingin katakan pada keluarga mereka dan pada korban yang kini telah berada di surga, bahwa kita akan kalahkan kekerasan pada 7 Oktober nanti, ”katanya. Menteri Kehakiman Venezuela Tareck El Aissami mengatakan dalam pesan melalui Twitter, bahwa seorang tersangka pembunuhan itu telah ditangkap. Sementara itu, kampanye mendukung presiden juga digelar di Negara Bagian Zulia. Chavez menyesalkan terjadinya pembunuhan dan menyerukan agar publik tetap tenang. “Bukan dengan kekerasan kita melawan.Kita pakai suara, ide, perdamaian, jadi jangan jatuh dalam perangkap provokasi,” tuturnya dikutip Reuters. Presiden Chavez menjanjikan akan memperdalam praktik sosialisme jika rakyat Venezuela memilihnya kembali sebagai presiden untuk enam tahun ke depan. Chavez telah menjabat sejak 1999 dan pada tahun lalu dia diketahui mengidap kanker. Pada pemilu 2006 lalu,Chavez merebut 63% suara. Jajak pendapat yang dirilis Datanalis menyebutkan Chavez bakal meraih 49,4% dan Capriles diprediksi meraih 39% suara. Disebutkan pula kalau 11,6% responden belum memutuskan siapa yang bakal dipilihnya. Jajak pendapat lainnya juga menyatakan bahwa Chavez bakal memimpin perolehan suara. “Semua perusahaan polling menunjukkan selisih yang tipis dan meningkatnya keinginan pemilih mendukung pemimpin oposisi,” papar Presiden Datanalisis, Luis Vicente Leon. Chavez sangat percaya diri bakal memenangi pemilu kembali. Dia berjanji menggunakan masa kepemimpinannya untuk mewujudkan revolusi sosialisme permanen di negaranya. “Mereka tahu mereka kalah.Kesenjangan (perolehan suara) sulit dicapai lagi,” kata Chavez di depan ribuan pendukungnya di Negara Bagian Falcon. Dengan gaya provokatif, Chavez menyebut pesaingnya sebagai “orang kalah” dan “buta politik”yang bakal membawa kekisruhan keV enezuela. Meskipun menderita kanker, Chavez percaya kalau dia cukup kuat untuk memimpin enam tahun mendatang.“Jika tidak merasa cukup kuat, saya tidak ada di sini. Kita akan bekerja pada fase yang lebih cepat.” ●andika hendra m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford

Bos Gudang Garam Tutup Usia