Keselamatan Lalu Lintas Laut Hong Kong Dipertanyakan
HONG KONG – Kecelakaan kapal feri yang menabrak kapal pesiar di Hong Kong memicu pertanyaan mengenai keselamatan lalu lintas laut. Pasalnya, Hong Kong dikenal sebagai penghubung Asia di mana ribuan kapal berlalu lintas di sekitar kota tersebut.
Sedikitnya 38 orang tewas dan ratusan penumpang terluka ketika sebuah kapal feri menabrak kapal pesiar yang disewa oleh perusahaan listrik Hong Kong Electric pada Minggu malam lalu. Itu dianggap sebagai kecelakaan maritim terburuk di Hong Kong sejak 1971 di mana saat itu 88 orang tewas ketika kapal feri dengan rute ke Makau tenggelam saat diterjang badai.
Hong Kong yang dikenal sebagai pusat keuangan Asia itu dikenal memiliki pelabuhan yang tersibuk di dunia. Berdasarkan data 2010, lebih banyak 425.000 kapal berlabuh di Hong Kong dan lepas jangkar. Kapal kargo yang membawa kontainer kerap berlalu lalang ke kota tersebut.
Insiden fatal pun jarak terjadi di Pelabuhan Victoria yang dikenal beraktivitas sangat padat. Padahal, kapal di sana berkecepatan tinggi. Belum lagi, perahu wisata, kapal mewah dan kapal feri yang menghubungkan Hong Kong dan Kowloon.
Menurut para pengamat, Hong Kong tetap sebagai kota pelabuhan teraman di dunia. Solusi untuk mempertahankan status tersebut adalah melakukan reklamasi dan itu harus mendapatkan dukungan dari pemerintah. “Rakyat akan mempertanyakan apakah manajemen lalu lintas laut bakal ditingkat menjadi lebih baik,” kata Albert Lai, peneliti dari The Professional Commons kepada AFP. “Insiden kecelakaan itu bakal mempengaruhi reputasi internasional Hong Kong.” Lai meminta agar sistem lalu lintas laut Hong Kong dikaji kembali.
Kritik tajam mengarah kepada bagaimana para awak kapal feri menghadapi situasi darurat. Pasalnya, para penumpang mengaku tidak diberitahu mengenai panduan menghadapi situasi darurat. “Awak kapal sangat tidak bermanfaat. Mereka hanya berdiri ketika kita mengenai pelampung. Awak kapal tidak mengetahui apa yang harus kita lakukan,” kata Clare Kirkman, warga Inggris, 43, yang menjadi penumpang kapal feri.
Menurut para pejabat otoritas, insiden itu masih dalam penyelidikan. Menurut Kepala Keamanan Hong Kong Lai Tung-kwok, enam orang telah ditangkap, masing-masing adalah awak kapal dari kapal yang bertabrakan.
Lai menegaskan, lalu lintas perairan memang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun belakang karena meningkatkan sewa akomodasi di Hong Kong. Tak ayal, banyak orang memilih tinggal di pulau-pulau, seperti Pulau Lamma. “Pelabuhan juga masih menjadi sempit ditambah banyak kapal feri yang melintasi pelabuhan semakin meningkat,” katanya.
Ketika ditanya apakah tragedi itu merusak reputasi Hong Kong. Pimpin eksekutif Hong Kong Leung Chun-ying menegaskan tragedi tersebut merupakan insiden yang terisolasi. “Teritorial laut Hong Kong tetap selamat,” kata Leung. “Kkita membentuk komisi penyelidikan untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang,” imbuhnya dikutip Reuters.
Apa penyebab kecelakaan itu? Sementara Kepala Polisi Tsang Wai-hung menuturkan kalau kesalahan manusia menjadi penyebab tragedi itu. Nahkoda kedua kapal dan awak kapalnya telah mengabaikan keselamatan kapal. (andika hendra m)
Komentar