Warga Myanmar Gelar Demo Terbesar

YANGON – Ratusan orang kemarin menggelar aksi demonstrasi di Yangon, Myanmar. Mereka menyerukan diakhirinya konflik antara pemberontak minoritas Kachin dan militer Myanmar. Aksi itu dianggap sebagai demonstrasi terbesar di Yangon, sejak unjuk rasa para biksu Buddha pada 2007 lalu. Aksi demonstrasi tersebut juga memperingati hari perdamaian internasional yang diikuti warga etnik Kachin, seniman, dan kelompok masyarakat sipil.Mereka mengenakan kaus biru dengan slogan, “Hentikan Perang Sipil”. Unjuk rasa itu mengkritik upaya perdamaian serta gencatan senjata antara pemberontak dan pasukan pemerintah yang tidak efektif.Padahal,pemerintahan reformis Myanmar telah sepakat melakukan gencatan senjata, tetapi pertempuran di Negara Bagian Kachin masih terus berlangsung. “Kita butuh penegakan hukum untuk meraih perdamaian. Ketika kita berdamai, kita dapat membangun.Karena itu, kita meminta penegakan hukum dahulu,baru membangun perdamaian,” kata Nay Myo Zin, pemimpin kelompok masyarakat sipil, Jaringan Pembangunan Sosial Myanmar (MSDN),dikutip AFP. Selama ini, penanganan perundingan Kachin selalu dibayangi berbagai pertempuran yang masih berlangsung. Puluhan ribu warga harus mengungsi karena tidak ingin menjadi korban salah sasaran. Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO) baru-baru ini meminta pemerintah mengakhir serangan di negara bagian itu. Apalagi, krisis pengungsi semakin memburuk dan jumlah korban tewas semakin meningkat. Aung Min, ketua mediasi pemerintah Myanmar, menjelaskan bahwa proses negosiasi telah dilaksanakan kedua belah pihak.Namun, Min menegaskan bahwa pengaruh pemerintah pusat Myanmar terhadap unit militer yang ditempatkan di Kachin sangat terbatas. ● andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/528716/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford