Pakistan Kecam Menteri yang Tawarkan Hadiah
ISLAMABAD– Juru Bicara Perdana Menteri (PM) Pakistan Shafqat Jalil mengecam pernyataan Menteri Perkeretaapian Ghulam Ahmad Bilour yang berjanji memberikan hadiah USD100.000 (Rp954 juta) bagi siapa pun yang dapat membunuh sutradara film anti-Islam.
Jalil menegaskan bahwa pemerintah Pakistan tidak terkait dengan seruan yang disampaikan Bilour tersebut. “Dia bukan anggota partai berkuasa saat ini, PPP (Partai Rakyat Pakistan), dia merupakan anggota salah satu partai koalisi pemerintah, ANP. Karena itu, perdana menteri akan segera berbicara dengan ketua ANP untuk memutuskan langkah selanjutnya,” kata Jalil kepada BBC.“Sejauh ini partainya (ANP) belum memberikan tindakan terhadap Bilour, tetapi mereka mengatakan, dia akan tetap berada di jabatannya saat ini.
” Bilour sebelumnya sempat mengecam keras film tersebut. “Saya telah meminta berbagai negara dan mengatakan: betul bahwa kebebasan berekspresi memang ada di sana,tapi Anda harus menyusun aturan hukum yang mengatur warga yang menghina nabi kami,”katanya. “Saya akan membayar USD100.000 bagi mereka yang membunuh pembuat film itu,” kata Bilour yang juga mengundang Taliban dan al-Qaeda ikut sayembara tersebut.
Sementara itu,produser film anti-Islam,Nakoula Basseley Nakoula, menggunakan nama samaran Sam Bacile saat memproduksi film itu.Nakoula pernah terlibat kasus penipuan uang.Saat ini dia dilaporkan bersembunyi bersama keluarganya. Film yang diproduksi di AS tersebut memicu berbagai protes di dunia yang menewaskan banyak orang.
Dalam aksi protes yang berlangsung di Pakistan sepanjang pekan lalu sedikitnya 21 orang yang tewas. Jumlah korban luka akibat bentrok dengan polisi itu mencapai 229 orang. Aksi protes pada Jumat (21/09) diakhiri dengan bentrok antara demonstran dan aparat keamanan Pakistan.Laporan mencatat aksi protes dengan kekerasan yang cukup parah terjadi di kota Karachi dan Peshawar. Aksi juga berlanjut hingga Sabtu (22/9).
“Hukum mereka yang menghina nabi kita!” demikian teriakan para pengunjuk rasa. Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengambil langkah untuk meredakan ketegangan yang terjadi di sejumlah negara,termasuk Pakistan, akibat kemunculan film tersebut. Presiden AS Barack Obama dan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton telah menyampaikan pesannya mengutuk pembuatan film itu lewat sejumlah tayangan iklan yang disiarkan televisi Pakistan.
Pemerintah AS juga menyampaikan imbauan bagi warganya untuk tidak bepergian ke Pakistan dalam waktu dekat ini. Selain di Pakistan,aksi serupa berlangsung di Nigeria. Puluhan ribu orang berdemonstrasi di Kano,kota kedua terbesar. ● andika hendra m
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/529183/
Komentar