Jepang Tolak Berkompromi-PM Noda Nilai China Salah Paham dalam Sengketa Pulau

NEW YORK— Jepang menegaskan tidak mau berkompromi dengan China atas kepemilikan pulau yang disengketakan kedua negara di Laut China Timur. Penegasan ini disampaikan Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda dalam pidatonya di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di markas PBB di New York, Rabu (26/9) waktu setempat atau kemarin WIB. Dalam pidatonya, Noda juga menyatakan bahwa China salah paham mengenai isu sengketa kepulauan itu dan meminta agar Beijing mengakhiri ancaman terhadap warga dan kepentingan bisnis Jepang oleh para demonstran. ”Sejauh ini kepulauan Senkaku menjadi perhatian kami. Kepulauan itu telah menjadi bagian tak terpisahkan dari teritorial kita berdasarkan sejarah dan hukum internasional,” tegas Noda mengacu kepada kepulauan yang dikenal oleh China sebagai Diaoyu dan Senkaku oleh Jepang, seperti dikutip AFP. ”Sudah sangat jelas dan tidak ada lagi isu teritorial seperti itu. Itu tidak dapat dikompromi yang dapat berarti kemunduran dari posisi dasar ini. Saya telah membuat ini menjadi lebih jelas.” Noda memaparkan isu sengketa itu seyogianya tidak diselesaikan dengan kekuatan militer.Dia menuturkan,Tokyo bakal menangani ketegangan itu dengan hati-hati demi menjaga hubungan dengan tetangganya. ”Kami akan menjamin bahwa kasus ini tidak bakal berdampak terhadap hubungan bilateral,” kata Noda. ”Kami juga akan menjaga isu ini agar tetap tenang dan menjamin komunikasi berlangsung baik di antara kami.” Dalam pidato itu, Noda mengaku frustrasi karena kebijakan Tokyo membeli kepulauan sengketa itu belum diterima Beijing. ”Itu bukan akuisisi yang baru. Pulau itu sebelumnya dimiliki warga Jepang,”tegas Noda. Noda juga meminta agar China menghentikan aksi kekerasan terhadap warga Jepang. ”Saya harus jelas mengatakan kepada China bahwa tidak boleh ada kekerasan dan meminta Beijing untuk melindungi bisnis dan warga Jepang,” tegasnya. Pidato Noda itu ternyata memicu kemarahan China.Beijing kemarin mengkritik PM Jepang yang tidak akan berkompromi dengan Negeri Tirai Bambu. ”China sepenuhnya tidak puas dan menentang sikap keras kepala pemimpin Jepang atas pandangan tidak tepatnya dalam hal Kepulauan Diaoyu,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Qin Gang. andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/530483/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford