Iran Abaikan Ancaman Serangan

NEW YORK – Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menegaskan negaranya menganggap ringan ancaman serangan militer Israel di fasilitas nuklirnya. Menurut Ahmadinejad, Israel tidak memiliki akar sejarah di tanah Palestina.Ahmadinejad juga mengkritik kekuatan Barat yang menerapkan sanksi pada Iran serta mengijinkan para pembuat film dan kartun menghina Islam. Biasanya, delegasi Israel dan Barat keluar ruangan saat Ahmadinejad memberikan pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sebelum tiba di kantor pusat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York,Ahmadinejad mengabaikan ancaman serangan militer oleh Israel. ”Zionis tak berbudaya yang telah mengancam bangsa Iran saat ini tidak pernah memperhitungkan dan tidak pernah memberi perhatian apapun atas kemampuan bangsa Iran,” tegas Ahmadinejad saat berbicara pada warga Iran di New York,dikutip AFP. Dia menegaskan Iran tidak akan ragu membela diri melawan ancaman dan agresi musuh. ”Tidak ada kekuatan penggertak yang pernah sukses menguasai bangsa Iran. Iran telah ada selama sekitar 7.000 hingga 10.000 tahun terakhir. Mereka (Israel) baru menduduki wilayah itu 60 sampai 70 tahun,dengan dukungan kekuatan Barat.Mereka tak punya akar dalam sejarah di sana,”tuturnya. Dia mengatakan Israel telah berada di jalan buntu dan mereka sedang mencari caracara baru guna keluar dari jalan buntu ini. ”Iran tak akan hancur dengan bom-bom asing,”kata Ahmadinejad. Selanjutnya,Ahmadinejad mengkritik kekuatan Barat yang telah memberikan sanksi terhadap Iran atas program nuklirnya.Dia tidak menyebutkan nama negara-negara Barat yang bakal menyerang Iran. ”Negara-negara itu melanggar hak dasar dan kebebasan bangsa lain karena membela Israel,”tegasnya dikutip AFP. Dia menuding Dewan Keamanan PBB telah gagal menegakan keadilan dan menjamin perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan di dunia. Beberapa anggota Dewan Keamanan PBB, kata Ahmadinejad, yang memiliki hak veto cenderung memilih diam ketika senjata nuklir dimiliki rezim gadungan dan pada waktu bersamaan mereka merintangi kemajuan ilmiah negara lain. Dalam pertemuan dengan sejumlah media AS, Ahmadinejad mengungkapkan tidak berspekulasi serius atas ancaman serangan militer Israel. ”Kita percaya para Zionis itu bakal berakhir dan mereka menemukan cara petualangan untuk keluar dari akhir yang mematikan,” tuturnya. Krisis nuklir Iran memang masih menjadi isu utama dalam Sidang Umum PBB kali ini. Sebelumnya Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memperingatkan Ahmadinejad agar tidak menyampaikan pidato bernada keras dan ancaman. Tapi, himbauan Ban itu sepertinya tidak diperhatikan Ahmadinejad. Pada 2005, Presiden Iran pernah mengungkapkan Israel sebagai ”tumor” yang harus dihapuskan dari peta dunia. Bagaimana komentar Israel atas pidato Ahmadinejad? ”Ahmadinejad memimpin negara yang menjadi pelanggar hukum internasional secara sistematik dan pendukung terbesar terorisme. Sungguh memalukan kalau suaranya menjadi keputusan diskusi PBB dalam isu penegakan hukum,” ujar Dubes Israel untuk PBB Ron Prosor. Prosor juga menuturkan kalau Ahmadinejad bukan hanya mengancam bakal menghapus masa depan orang Yahudi, tetapi juga menghapus sejarah bangsa Israel. ”3.000 tahun sejarah Yahudi menggambarkan kejelasan bahaya orang fanatik yang bodoh seperti presiden Iran, khususnya karena dia ingin memiliki senjata nuklir,” paparnya. Kemudian, Ahmadinejad juga mengkritik negara-negara Barat yang mengijinkan para sutradara dan kartunis untuk menjelekkan Islam.”Mereka sendiri yang melanggar Piagam PBB dan menyalahgunakan isu kebebasan berbicara untuk menjustifikasi aksi diam mereka terhadap serangan terhadap kesucian komunitas manusia dan nabi utusan Tuhan,”tegasnya. Amerika Serikat (AS), sekutu utama Israel, langsung menyebut pidato Ahmadinejad itu ”memuakkan, menyerang dan menyakitkan hati.” ”Mereka menggarisbawahi ke-napa komitmen Amerika terhadap keamanan Israel tidak tergoyahkan,dan kenapa dunia harus memegang teguh tanggungjawab Iran atas kegagalannya memenuhi kewajibannya,” kata Tommy Vietor, juru bicara Gedung Putih. Ahmadinejad dijadwalkan bakal kembali memberikan pidato pada Rabu (26/9) waktu setempat di Majelis Umum PBB. Dipastikan, dia bakal menggunakan acara itu sebagai kesempatan mengecam berbagai ketimpangan dunia. andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/529847/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford