AS Cabut Sanksi Selandia Baru

AUCKLAND – Amerika Serikat (AS) kemarin mencabut sanksi, yang sejak 1980-an melarang kapal-kapal Angkatan Laut (AL) Selandia Baru mengunjungi pelabuhan atau pangkalan militer AS. Pencabutan larangan itu diumumkan Menteri Pertahanan (menhan) AS Leon Panetta kemarin, sebagai bentuk era baru hubungan kedua negara. Perubahan kebijakan itu dilakukan untuk meningkatkan kerja sama keamanan kedua negara. “AS mengizinkan kunjungan individual ke Kementerian Pertahanan dan Fasilitas Penjaga Pantai di AS,serta seluruh dunia. Saya kira sesegera mungkin kita akan melihat salah satu kapal Selandia Baru di pelabuhankita,”kataPanetta dikutip AFP. Dia pun langsung bertanya tentang kapal-kapal perang Selandia Baru yang singgah di AS. Dalam konferensi pers bersama Menhan Selandia Baru Jonathan Coleman, Panetta juga mengumumkan pembatasan pertemuan antara pejabat pertahanan juga dicabut. Demikian juga pembatasan latihan militer juga dilonggarkan. “Pelonggaran itu sangat penting karena kepentingan kedua negara,”tegasnya. Pencabutan sanksi itu menunjukkan peningkatan kerja sama pertahanan kedua negara sejak Perang Dingin. Saat itu, Selandia Baru melarang kunjungan dalam bentuk apa pun oleh kapal-kapal bertenaga nuklir atau bersenjata nuklir milik AS di pelabuhannya. “Kita sama-sama tahu bahwa negara kita masih memiliki perbedaan opini dalam beberapa masalah yang terbatas. Hari ini kita menegaskan bahwa kita memulai hal baru yang tidak mempermasalahkan perbedaan demi kerja sama yang lebih luas dalam isu keamanan,” tutur Panetta. Pakta Pertahanan Australia, Selandia Baru, dan AS telah dibatalkan, antara Wellington dan Washington pada 1986.Saat itu, Wellington sangat mengkhawatirkan uji coba nuklir Prancis di Pasifik Selatan dan kebijakan luar negeri AS. Sebagai balasan,AS melarang kapal-kapal perang Selandia Baru singgah di pelabuhan dan pangkalan militernya. Coleman mengatakan bahwa negaranya menyambut hubungan lebih kuat dengan AS, meskipun posisi antinuklir Selandia tetap dipertahankan. “Kita berada di era baru. Saya tidak berpikir kita seharusnya ke masa sebelum 1986.Realitasnya bahwa hubungan kedua negara sangat baik,” tutur Coleman. Kunjungan Panetta ke Selandia Baru itu sebagai upaya peningkatan kerja sama militer dengan negara-negara di Asia- Pasifik. Apalagi, Washington telah mengubah fokus strategi militernya ke kawasan itu untuk membendung pertumbuhan pengaruh China yang semakin kuat. Panetta merupakan menteri pertahanan pertama yang berkunjung ke Selandia Baru dalam kurun 30 tahun terakhir. Dia juga bakal memberikan medali kepada pasukan Selandia Baru yang tewas saat bertugas di Afghanistan. Kerja sama kedua negara membaik setelah Selandia Baru mengirimkan pasukannya ke Afghanistan pada 2003. Kunjungan Panetta itu sebagai kelanjutan penandatanganan kesepakatan antara Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan pemerintah Selandia Baru pada 2010.Saat itu,kedua negara menyepakati kerja sama penanganan perubahan iklim, penyebaran senjata nuklir dan ekstremisme. Sebelum mengunjungi Selandia Baru,Panetta singgah ke Jepang dan China. Panetta ingin memastikan Beijing dan Tokyo tetap menempuh jalur damai untuk menyelesaikan sengketa maritim memperebutkan wilayah Kepulauan Diaoyu atau Senkaku. Panetta juga menegaskan 33.000 tentara tambahan AS yang dikirim Presiden Barack Obamalebihdaritigatahunlalu, telah meninggalkan Afghanistan. Pasukan itu sebelumnya ditugaskan memukul Taliban dan mengalihkan tanggung jawab keamanan dalam negeri pada pasukan pemerintah Afganistan. Panetta mengumumkan penarikan kali ini sebagai pencapaian penting dalam perang di Afghanistan. Sementara itu,konflik maritim di Kepulauan Senkaku atau Diaoyu tampaknya tidak akan selesai dalam waktu dekat.Kemarin sebuah kapal dari Taiwan bergabung dengan sepuluh kapal China di perairan dekat Kepulauan Senkaku. Kapal Taiwan itu berada 44 kilometer dari Uotsurijima, pulau terbesar di Senkaku. Jepang mengontrol wilayah itu, meskipun China dan Taiwan mengklaim sebagai bagian wilayahnya. ● andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/528717/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford