Ledakan Kilang Minyak Menewaskan 39 Orang

CARACAS – Kebakaran besar menghancurkan kilang minyak terbesar di Venezuela pada Sabtu (25/8) waktu setempat dan menyebabkan 39 orang tewas dan lebih dari 80 orang terluka. Meski demikian, ledakan kilang minyak di negara penghasil minyak terbesar di Amerika Selatan itu tidak mengganggu pasokan bahan bakar di dalam negeri dan luar negeri. “Tidak ada unit produksi di kilang minyak Amuay yang terganggu. Ekspor minyak tidak akan terganggu. Jadi, insiden kebakaran itu tidak akan berdampak pada kenaikan bahan bakar,”kata Menteri Energi Venezuela Rafael Ramirez dikutip Reuters. Ramirez mengungkapkan, ledakan tersebut dipicu kebocoran gas di kilang minyak yang dimiliki perusahaan milik negara Petroleos de Venezuela (PDVSA).“Gas itu memicu ledakan dan menghancurkan sedikitnya dua tangki penyimpanan dan fasilitas lainnya,” kata Ramirez kepada stasiun televisi VTV. Ramirez yang juga menjabat sebagai Presiden PDVSA menyatakan, kilang minyak itu ditutup operasinya selama dua hari. Sementara, Presiden Hugo Chavez mendeklarasikan tiga hari sebagai hari berkabung nasional. “Tragedi itu sangat berdampak bagi kita semua,seluruh keluarga Venezuela, rakyat sipil dan militer,” katanya dikutip AFP. Dia pun mengungkapkan rasa simpati kepada keluarga korban tewas dan menyarankan semua pihak untuk tetap tenang karena bencana besar itu kini telah dikendalikan. Chavez memerintahkan penyidikan menyeluruh dan berjanji membantu memindahkan warga dari kawasan di dekat kilang minyak ke tempat yang lebih aman. Menurut Wakil Presiden Elias Jaua, 18 anggota pasukan Garda Nasional yang ikut mengamankan aset negara itu menjadi korban tewas bersama 15 warga sipil dan enam jenazah yang belum diidentifikasi. Gubernur Negara Bagian Falcon Stella Lugo sebelumnya menyebutkan, seorang bocah berusia 10 tahun ikut menjadi korban. Ledakan kilang minyak itu merusak sedikitnya 209 rumah dan 11 toko. Ada 11 keluarga yang melihat langsung rumah mereka terbakar dan hancur. Banyak warga lokal yang telah dipindahkan ke pangkalan Angkatan Laut sebagai penampungan sementara. Sementara, petugas pemadam kebakaran terus berjuang untuk memadamkan api.Ada kekhawatiran api bakal merambah ke fasilitas kilang minyak lain.Namun, pemerintah menjamin tidak ada risiko ledakan susulan. Sebelum ledakan, kilang minyak Amuay dianggap sebagai pengolahan minyak terbesar di dunia.Setiap hari Amuay dapat memproses 645.000 barel minyak mentah.Meski yang terbesar, media Venezuela kerap melaporkan terjadi komplain mengenai keselamatan dan standar pemeliharaan kilang minyak itu. Venezuela memproduksi 3 juta barel minyak per hari.Tapi, berdasarkan data Organisasi Eksportir Minyak Dunia (OPEC), Venezuela memproduksi sekitar 2,3 juta barel minyak mentah setiap hari.OPEC mencatat,pada 2011 Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar dunia yaitu mencapai 296,5 miliar barel, melampaui Arab Saudi. Pada Maret lalu, otoritas Venezuela melaporkan cadangan minyak mereka lebih banyak yaitu mencapai 297,570 miliar barel. Isu kebakaran itu bakal memanaskan peta perpolitikan Venezuela menjelang pemilu 7 Oktober mendatang. Chavez memang dianggap sebagai pemimpin paling berpengaruh di Amerika Latin dalam satu dekade lebih.Dia kini sedang berusaha memperkuat posisinya untuk maju sebagai presiden untuk ketiga kalinya. ● andika hendra m http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/521555/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Snowden Tuding NSA Retas Internet Hong Kong dan China

Inovasi Belanda Tak Terpisahkan dari Bangsa Indonesia

Teori Pergeseran Penerjemahan Catford